Menkeu: Sanksi Mobil Murah Pakai BBM Subsidi Tak Efektif
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Chatib Basri menilai rencana pemberian sanksi bagi pengguna mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green/LCGC), yang digaungkan Kementerian Perindustrian tidak efektif mengurangi atau menghentikan konsumsi BBM subsidi.
"Pemberian punishment (sanksi)gak akan jalan. Apalagi cuma imbauan. Siapa yang mau ngontrol di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)?," terang Chatib dalam diskusi 'Menyongsong Peta Baru Kebijakan Ekonomi Indonesia' di Jakarta, Senin (7/4).
Kebijakan yang bisa diambil, kata dia, adalah membuat aturan tentang desain tangki BBM untuk selang (nosel) yang nantinya hanya cocok untuk BBM non subsidi atau Pertamax.
Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk mengetahui besaran harga penggantian nosel. "Kami akan tanya kepada Pertamina, karena fokusnya adalah di BBM subsidi. Kalau soal revenue (penerimaan negara) bisa didapatkan dari kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Itu bisa di peroleh dari income tax perusahaan," pungkasnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Chatib Basri menilai rencana pemberian sanksi bagi pengguna mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green/LCGC),
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024