Menkeu se-ASEAN Kompak Cegah Krisis
Bentuk ASEAN Economic Community
Sabtu, 10 April 2010 – 00:07 WIB
JAKARTA - Krisis finansial yang terjadi di Amerika dan Eropa, memang tidak terlalu berdampak signifikan bagi perekonomian di kawasan ASEAN. Namun untuk menghadapi dampak terburuk, termasuk antisipasi terhadap pemberlakuan Asean China Free Tradee Agreement (ACFTA), negara-negara ASEAN sepakat untuk menganggarkan dana sebesar USD120 miliar untuk memperkuat cadangan devisa. CMIM ditandatangani oleh sejumlah menteri keuangan dan Gubernur Bank sentral dari negara-negara anggota ASEAN bersama dengan China, Jepang, dan Korea. CMIM sendiri merupakan cadangan devisa siaga (pooling fund) yang bisa digunakan bersama oleh negara anggotanya.
Ada sepuluh negara ikut dalam kesepakatan yang kemudian disebut ASEAN Economic Community. "Hal tersebut kita sepakati bersama dalam pertemuan para menteri keuangan berbagai negara Asia Tenggara di Vietnam kemarin," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada wartawan, Jumat (9/4) di Jakarta.
Soliditas ekonomi antar negara di kawasan Asia Tenggara ini, kata Sri Mulyani, berawal dari kesepakatan Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM). selanjutnya, CMIM dilanjutkan dengan pertemuan di Vietnam untuk memperkuat pertahanan regional terhadap peningkatan risiko ekonomi global.
Baca Juga:
JAKARTA - Krisis finansial yang terjadi di Amerika dan Eropa, memang tidak terlalu berdampak signifikan bagi perekonomian di kawasan ASEAN. Namun
BERITA TERKAIT
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024