Menkeu Setuju Pansus OJK Studi Banding ke LN
Kamis, 16 September 2010 – 15:05 WIB

Menkeu Setuju Pansus OJK Studi Banding ke LN
JAKARTA - Di tengah kritikan tajam masyarakat terhadap rencana studi banding (stuban) anggota Panja Pramuka DPR RI ke luar negeri (LN), Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo mengaku setuju saja, bila stuban itu dilakukan untuk menambah referensi sebelum anggota dewan menyetujui kebijakan pemerintah. Kepada wartawan, Kamis (16/9), Agus pun mengaku setuju bila misalnya Pansus Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Komisi XI DPR RI yang saat ini sedang bekerja menyusun UU OJK, nantinya juga berencana melaksanakan stuban ke LN. Sebagaimana diketahui, anggota Komisi IV dan X DPR RI, saat ini tengah mendapat sorotan tajam. Hal ini terkait rencana stuban mereka pada September hingga Oktober mendatang, yang akan dilakukan ke lima negara dengan menelan anggaran sekitar Rp 3,7 miliar.
"Kalau saya rasa, supaya UU itu nanti bisa diputuskan setelah dikaji dengan baik, memang perlu ada studi banding," kata Agus, saat ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jakarta.
Namun katanya, rencana stuban tersebut haruslah relevan dengan kebijakan yang diambil, serta harus memberikan kontribusi yang jelas bagi kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah. "Nah, jadi kita tentu akan mempersiapkan daerah atau negara-negara mana yang tepat, supaya nanti pada saat dilakukan studi banding betul-betul dapat memberikan kontribusi yang baik dalam mengambil keputusan," tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Di tengah kritikan tajam masyarakat terhadap rencana studi banding (stuban) anggota Panja Pramuka DPR RI ke luar negeri (LN), Menteri Keuangan
BERITA TERKAIT
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensesneg