Menkeu Sri Mulyani Bilang Indonesia Bisa Jadi Contoh Negara-Negara ASEAN, weh!
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan Indonesia bisa jadi contoh bagi negara-negara ASEAN dalam penanganan defisit fiskal
Hal ini diungkapkan dalam rangkaian pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral ASEAN pada 7-8 April 2022 yang pada tahun ini berada pada keketuaan Kamboja.
Sri Mulyani menyebutkan pelebaran defisit Indonesia selalu di bawah tiga persen Produk Domestik Bruto (PDB) selama 15 tahun terakhir dan baru tiga tahun ada di atas tiga persen.
Kemudian, fleksibilitas APBN dapat responsif mendanai kebutuhan yang sangat prioritas di kala pandemi yaitu kesehatan dan sosial, serta gotong royong alias burden sharing dengan pihak lain seperti pemerintah.
"Terkait pelaksanaan program bantuan sosial dan Bank Indonesia terkait pendanaan penanganan pandemi," ujar Sri Mulyani dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu (10/4).
Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut dalam konteks mobilisasi penerimaan perpajakan, ada beberapa tantangan bagi negara berkembang di ASEAN.
Oleh karena itu, kebijakan perpajakan tidak diarahkan untuk penerimaan melainkan relaksasi selama pandemi.
"Ke depan seiring pemulihan, Pemerintah Indonesia merancang konsolidasi fiskal dengan hati-hati dan terukur agar tidak mengganggu pemulihan ekonomi," ujar Menkeu.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan Indonesia bisa jadi contoh bagi negara-negara ASEAN dalam penanganan defisit fiskal.
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Perkuat Kolaborasi ZIS di ASEAN, ICONZ ke-8 Hasilkan 5 Resolusi Strategis
- PPN Naik 12 Persen, Jauh Lebih Tinggi Dibanding Negara ASEAN Lain
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah