Menkeu Sri Mulyani Sampaikan Kabar Baik soal Pendapatan Negara
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan hasil Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semester I-2022.
Sri Mulyani mengatakan hingga Juni 2022 APBN tercatat surplus sebesar Rp 73,6 triliun atau 0,39 persen dari total produk domestik bruto (PDB).
"Semester I-2022, realisasi APBN surplus Rp 73,6 triliun," ujar Sri Mulyani dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Jumat (1/7).
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyatakan APBN yang surplus didorong kenaikan pendapatan negara 48,5 persen menjadi Rp 1.317,2 triliun, meliputi perpajakan sebesar Rp 1.035,9 triliun (58,1 perse ), PNBP Rp 281 triliun (58,3 persen) dan hibah Rp 300 miliar (51,4 persen).
"APBN sampai semester I ini masih bagus ditopang oleh pertumbuhan pendapatan negara sebesar 48,5 persen. Ini sangat kuat di atas baseline tahun lalu yang sebetulnya tumbuh," kata Sri Mulyani.
Selain itu, belanja negara dalam enam bulan mencapai Rp 1.243,6 triliun atau 40 persen dari target APBN 2022.
Kemudian, anggaran belanja meliputi belanja pemerintah pusat Rp 876,5 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa Rp 367,1 triliun.
Keseimbangan primer APBN tercatat Rp 259,7 triliun, sementara itu Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) tercatat Rp 227,1 triliun. (mcr28/jpnn)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan hasil Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semester I-2022.
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari
- PPN 12 Persen untuk Barang Mewah, Ini Penegasan Sri Mulyani
- Kinerja APBN 2024 On Track, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 257,8 Triliun hingga November
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Ini Peran Bea Cukai dalam Mendukung Kinerja APBN Tetap On Track hingga November 2024
- PNBP 2024 Imigrasi Capai Rp 8,58 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya