Menkeu Sri Mulyani Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8,2 Persen, PAN: Tidak Realistis

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Guspardi Gaus menilai target pertumbuhan ekonomi yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani di angka 7,1 hingga 8,3 persen di kuartal II terlalu optimistis dan cenderung kurang realistis.
“Kondisi ekonomi saat ini masih jauh dari kata pulih,” ujar Guspardi dalam siaran pers pada Minggu (30/5).
Menurut Guspardi, Menkeu terlalu bombastis dengan target pertumbuhan ekonomi yang tiba-tiba bisa melonjak sampai 8,2 persen di kuartal II /2021. Pada kuartal I tahun 2021 saja ekonomi kita masih minus 0,74 persen. Hal ini yang membuat perekonomian Indonesia masih tersandera resesi ekonomi.
Dia mempertanyakan, bagaimana cara mencapai pertumbuhan ekonomi setinggi itu? Sementara kebijakan yang diwacanakan Menkeu cenderung kontraproduktif, seperti wacana Tax Amnesty jilid II hingga menaikkan PPN,” ujar Guspardi.
Menurut dia, proyeksi pertumbuhan ekonomi yang disampaikan pemerintah juga selalu meleset.
“Angka pertumbuhan ekonomi sepanjang rezim Jokowi juga tidak pernah mencapai 6 persen, ujar Politikus PAN ini.
Legislator asal Sumatera Barat itupun menegaskan, lebih baik pemerintah fokus pemulihan ekonomi dengan meningkatkan kosumsi domestik yang menjadi penopang ekonomi nasional, mengatasi masalah pengangguran yang kian membengkak, menarik investasi serta meningkatkan ekspor di tengah pandemi Covid-19 yang masih berkecamuk.
Selain itu, melakukan evaluasi kinerja berbagai kebjakan, program dan implementasinya dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) daripada membuat prediksi yang muluk-muluk dan mengumbar optimisme yang rasanya sulit dicapai.
Guspardi Gaus menilai target pertumbuhan ekonomi yang disampaikan Menke Sri Mulyani di angka 7,1 hingga 8,3 persen di kuartal II terlalu optimistis dan cenderung kurang realistis.
- PSN Rempang Eco City Tak Masuk Perpres yang Diteken Prabowo, Rieke: Batal!
- Jampidsus Sita 47.000 Ha Lahan Sawit Ilegal, Sahroni: Langkah Konkret Kembalikan Kerugian Negara
- Mengintegrasikan Trisakti Soekarno Dalam Kebijakan Pengelolaan Ruang Udara
- Perputaran Uang Judol Capai Rp1.200 Triliun, DPR: Ganggu Pertumbuhan Ekonomi
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum
- Kinerja 2024 Moncer, Jasindo Perkuat Peran Pertumbuhan Ekonomi Nasional & Literasi Asuransi