Menko Airlangga Bahas Penyelesaian I-EU CEPA dengan Dubes Uni Eropa
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Uni Eropa dan sejumlah Duta Besar Negara-Negara Uni Eropa di Kantor Kemenko Perekonomian pada Rabu (25/9).
Dalam pertemuan itu membahas tentang penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).
Pertemuan ini menegaskan komitmen Indonesia dalam menyelesaikan perjanjian dagang bilateral paling komprehensif yang pernah dijalankan Indonesia dengan mitra dagangnya.
Menurut Menko Airlangga, penyelesaian I-EU CEPA dapat membuka peluang besar bagi perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa.
"Dampaknya pada GDP riil kedua pihak diperkirakan akan tumbuh senilai EUR 5,2 miliar untuk Indonesia dan EUR 3,1 miliar untuk Uni Eropa pada tahun 2032 jika negosiasi dapat diselesaikan," ungkap Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga menekankan pentingnya Uni Eropa menunjukkan komitmen mereka dalam penyelesaian perundingan yang telah berlangsung selama sembilan tahun.
Komitmen ini sebelumnya sudah disepakati di tingkat tertinggi pemerintahan, yaitu antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen. Namun, hingga kini belum ada implementasi nyata.
Menko Airlangga menegaskan bahwa Indonesia dapat mempertimbangkan kembali perundingan ini, mengingat pentingnya Uni Eropa sebagai salah satu mitra dagang strategis Indonesia.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membahas penyelesaian I-EU CEPA dengan Duta Besar Uni Eropa.
- Ekon Goes to Campus di Undip, Bahas Peran Generasi Muda dalam Transformasi Ekonomi Nasional
- Menko Airlangga: Bersinergi untuk Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Kreatif
- Menko Airlangga Ungkap Penyelesaian Perundingan I-EU CEPA Membawa Peluang Investasi
- Proses Aksesi Indonesia ke CPTPP Dimulai, Menko Airlangga Undang Dubes 12 Negara
- Perjanjian IPEF, Wujudukan Tangguhnya Rantai Pasok Dunia & Pelaksanaan Ekonomi Transparan
- Komitmen Pemerintah dalam Green Energy: Kunci Penurunan Emisi di Indonesia