Menko Airlangga Bahas soal Insentif Kendaraan, Lalu Sebut Nama Sri Mulyani

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah berencana memperpanjang sejumlah instentif pajak pada tahun depan atau 2025.
Langkah itu dilakukan untuk menggairahkan daya beli masyarakat di tengah menurunnya jumlah kelas menengah di Indonesia.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Minggu (4/11).
Dia mengatakan insentif pajak yang diusulkan tersebut di antaranya Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP), Pajak Penjualan Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB), serta PPN DTP untuk properti.
“Pertama tentu pertimbangannya adalah daya beli masyarakat yang masih relatif rendah, sehingga pemerintah perlu memacu untuk pertumbuhan,” kata Menko Airlangga.
Eks Ketum Partai Golkar itu menurutkan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh kelas menengah adalah tempat tinggal dan kendaraan guna menunjang mobilitas saat bekerja.
Sehingga, kata dia, insentif pajak terkait perumahan dan kendaraan sangat diperlukan.
“Pertama untuk beli rumah dan yang kedua beli kendaraan untuk mobilitas untuk bekerja. Oleh karena itu, kedua hal tersebut kami akan usulkan untuk diperpanjang,” ujarnya.
Pemerintah melalui Kementerian Perekonomian (Kemenko) membicarakan sejumlah instentif pajak pada tahun depan atau 2025. Simak selengkapnya.
- Sokonindo Tunjukkan Komitmen pada Kendaraan Listrik dan Ekspansi Pasar RI
- Mudik Lebaran Lebih Nyaman dengan Ultimate Hub di SPKLU PLN
- Perkuat Ekosistem EV, Terra Charge Pasang DC Fast Charger di Pluit
- Struktur Lengkap Danantara, Ada Jokowi, Sri Mulyani hingga Pandu Sjahrir
- Moeldoko: Masyarakat Ingin Berpindah ke Kendaraan Listrik, Karena..
- IHSG Melemah Lagi, Pembatalan RUU TNI Bisa Meredakan Pasar