Menko Airlangga Beber 3 Manfaat Presidensi G20 Indonesia

Adapun tiga topik utama yang akan diangkat dalam Presidensi G20 Indonesia, yakni Sistem Kesehatan Dunia, Transformasi Ekonomi dan Digital dan Transisi Energi.
Menko Airlangga menerangkan, dari dalam negeri Indonesia harus memperkuat sisi kesehatan, yaitu vaksin dalam negeri yang bisa membuat resiliensi untuk mengatasi jika terjadi gelombang berikutnya.
“Maka itu, vaksin merah putih, vaksin nusantara ataupun vaksin lainnya yang bisa kerja sama dengan perusahaan farmasi, baik dengan BUMN dan swasta akan terus didorong, agar selain menangani Covid-19, kita bisa juga menghemat devisa,” terangnya.
Terkait digitalisasi, pemerintah sudah punya roadmap dan mendorong infrastruktur digitalisasi.
Dalam hal ini, Indonesia harus mampu memanfaatkan sistem komunikasi satelit orbit rendah atau low earth orbit satellite untuk menjangkau layanan komunikasi hingga wilayah terpencil dan lebih terjangkau. Teknologi ini akan dapat mengatasi kesenjangan digital.
Di sisi lain, inklusi keuangan melalui fintech dan digitalisasi, terutama membuat regulatory sandbox untuk melindungi transaksi keuangan masyarakat.
“Untuk transisi energi, Indonesia akan membuat prototipe atau percontohan, termasuk kepada dukungan finansialnya, sehingga ini paket percontohan yang bisa direplikasi dan dilihat evaluasinya menjelang KTT G20 nanti,” ujarnya.
Kedua, kebijakan Indonesia untuk melakukan hilirisasi yang menciptakan nilai tambah untuk melengkapi Global Value Chain, misalnya Indonesia mendorong sustainable palm oil sehingga itu menjadi komoditas ekspor andalan.
Indonesia secara resmi akan memegang Presidensi Group of Twenty (G20), selama setahun penuh, hingga KTT G20 pada November 2022.
- Indonesia Terbuka soal Kritik Terhadap QRIS
- Prabowo Jadi Pemimpin Dunia dengan Kepuasan Publik Tertinggi di Negara G20
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Menko Airlangga Temui Menkeu AS, Bahas Tindak Lanjut Tarif Resiprokal Trump
- Bertemu Dubes AS, Airlangga Bakal Menyiapkan Insentif Fiskal-Nonfiskal untuk Dorong Impor Produk AS
- Prabowo Minta Struktur Komisaris BUMN Dirampingkan, Diisi Profesional