Menko Airlangga Beberkan Faktor Pendorong PMI Manufaktur Ekspansi Lebih Tinggi

Menko Airlangga Beberkan Faktor Pendorong PMI Manufaktur Ekspansi Lebih Tinggi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Dokumentasi Kemenko Perekonomian

Untuk mengurangi dampak pelemahan nilai tukar rupiah terutama pada tekanan harga, pemerintah mendorong penggunaan bahan baku lokal melalui akselerasi hilirisasi industri berbasis sumber daya alam.

Selain itu, pemerintah memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor otomotif, serta pembiayaan untuk sektor padat karya seperti pakaian jadi, tekstil, dan furnitur guna meningkatkan produktivitas dengan skema subsidi bunga.

"Pemerintah juga memperkuat perlindungan terhadap industri domestik melalui kebijakan safeguards dan anti dumping, serta berupaya meningkatkan akses pasar untuk produk ekspor Indonesia," ungkap Menko Airlangga.

Melalui kerja sama perdagangan internasional, pemerintah tengah mempersiapkan Indonesia untuk bergabung dalam kesepakatan omprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP), dan mempercepat perundingan Indonesia-EU CEPA guna memperluas penetrasi produk Indonesia di pasar Amerika Latin dan Uni Eropa.

"Kestabilan harga, ketersediaan komoditas pangan yang cukup, dan serta dukungan terhadap sektor-sektor prioritas terus menjadi perhatian pemerintah," tegas Menko Airlangga.

Terkendalinya harga komoditas diiringi dengan level PMI yang terjaga pada level ekspansif menjadi capaian tersendiri yang mendorong optimisme dunia terhadap Indonesia.

"Sinergi pemerintah, Bank Indonesia, dan masyarakat menjadi poin penting dalam mewujudkan perekonomian yang kuat dan inklusif," pungkas Menko Airlangga.

Inflasi Terkendali Dorong Pertumbuhan Ekonomi Tetap Kuat

Sebelumnya, Menko Airlangga menyampaikan inflasi pada Januari 2025 tercatat sebesar 0,76 persen year on year (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi Desember 2024 tercatat sebesar 1,57 persen yoy.

Capaian ini mencerminkan efektivitas sinergi kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga di tengah meningkatnya inflasi inti dan terkendalinya inflasi volatile food (VF), serta penurunan inflasi administered price (AP).

Ini faktor pendorong PMI Manufaktur Indonesia ekspansi lebih tinggi ke level 51,9 pada Januari 2025, simak paparan Menko Airlangga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News