Menko Airlangga Beberkan Faktor Pendorong PMI Manufaktur Ekspansi Lebih Tinggi

Menko Airlangga Beberkan Faktor Pendorong PMI Manufaktur Ekspansi Lebih Tinggi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Dokumentasi Kemenko Perekonomian

Hal ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal serta sinergi pengendalian inflasi, baik di tingkat pusat maupun daerah, melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).

"Inflasi yang terkendali diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tetap kuat," ujar Menko Airlangga.

Inflasi inti tetap mengalami kenaikan pada Januari 2025 sebesar 0,30 persen month to month (mtm) atau 2,36 persen yoy.

Emas perhiasan dan kopi bubuk masih menjadi penyumbang utama inflasi inti, karena harga emas global masih berfluktuasi di tengah konflik geopolitik yang masih berlangsung dan harga kopi bubuk domestik yang terus meningkat.

Inflasi komponen harga bergejolak atau volatile food (VF) pada Januari 2025 tercatat sebesar 2,95 persen mtm, dan 3,07 persen yoy.

Capaian ini sesuai dengan hasil High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) yang diselenggarakan pada 31 Januari 2025 bahwa inflasi harga bergejolak dijaga pada kisaran 3-5 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga secara bulanan di Januari antara lain cabai merah, cabai rawit, ikan segar, daging ayam, dan beras.

Sementara itu, komponen harga diatur pemerintah atau administered price (AP) mengalami deflasi sebesar 7,38 persen mtm atau 6,41 persen yoy.

Ini faktor pendorong PMI Manufaktur Indonesia ekspansi lebih tinggi ke level 51,9 pada Januari 2025, simak paparan Menko Airlangga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News