Menko Airlangga Berharap Pengembangan Bandara Hang Nadim Batam Menunjang Kemajuan Kawasan BKK

Peluang tersebut diyakini akan dapat dicapai dengan memperhatikan kapasitas dan kapabilitas anggota konsorsium, yakni PT Angkasa Pura I telah mengelola 15 bandara di Indonesia dengan layanan 83,4 juta penumpang dan 556 ribu ton kargo pada 2019.
Kemudian Incheon International Airport Corporation telah mengelola Bandara Internasional Incheon yang memiliki superprioritas jaringan rute antar benua dengan 88 maskapai, 52 negara destinasi, dan 173 kota destinasi, dan PT Wijaya Karya, yang memiliki portofolio overseas project di Asia dan Afrika.
KPBU Hang Nadim Batam merupakan proyek brownfield dengan nilai investasi sebesar Rp 6,9 triliun dengan masa kerja sama selama 25 tahun.
Diharapkan KPBU ini dapat memberikan manfaat langsung kepada BP Batam senilai Rp 34,58 triliun. Adapun dampak tidak langsung, namun sangat diperlukan, adalah terjadinya peningkatan pelayanan kebandarudaraan dengan target awal untuk lima tahun ke depan, yaitu pelayanan penumpang sebesar 2 kali lipat dan pelayanan kargo sebesar 1,5 kali lipat yang dihitung dengan capaian 2019 sebelum pandemi Covid-19.
“Saya berharap proyek Bandara Hang Nadim ini akan dapat menjadi jembatan untuk kerja bersama, maju bersama, dan sejahtera bersama, antara Indonesia dan Korea Selatan,” harap Menko Airlangga.(chi/jpnn)
Pengembangan Kawasan BBK juga diharapkan mendorong terbukanya akses penerbangan yang langsung, terutama ke Korea Selatan, Tiongkok, serta beberapa negara lain.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Ini Langkah Strategis Bea Cukai Memperkuat Peran UMKM dan IKM dalam Ekosistem Ekspor
- Bertemu Dubes AS, Airlangga Bakal Menyiapkan Insentif Fiskal-Nonfiskal untuk Dorong Impor Produk AS
- Arus Mudik, InJourney Pastikan Kesiapan 37 Bandara di Seluruh Indonesia
- Hadapi Lonjakan Puncak Pengiriman, KAI Logistik Lakukan Berbagai Persiapan
- J&T Cargo Ungkap Strategi untuk Memaksimalkan Kontribusi Bagi Industri Logistik
- Optimisme Airlangga soal Ekonomi Indonesia di NEO 2025