Menko Airlangga Beri Kabar Gembira Soal Neraca Perdagangan
Performa ekspor dan impor yang impresif juga sejalan dengan Neraca Perdagangan Indonesia yang kembali mengalami surplus sebesar USD 2,59 miliar pada Juli 2021.
"Ini menjadi surplus Indonesia secara 15 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020. Surplus tersebut khususnya dialami Indonesia dengan beberapa mitra dagang utama, seperti Amerika Serikat (USD 1,27 miliar), Filipina (USD 0,53 miliar) dan Malaysia (USD 0,40 miliar). Sementara itu, Indonesia masih mengalami defisit dengan China (USD 0,84 miliar), Australia (USD 0,45 miliar), dan Thailand (USD 0,27 miliar)," ungkap Airlangga.
Airlangga menyebutkan performa perdagangan internasional Indonesia yang tetap kokoh tersebut akan menjadi penopang ketahanan sektor eksternal Indonesia sekaligus menjadi engine pertumbuhan ekonomi ke depan.
Mantan Menteri Perindustrian ini menegaskan untuk terus meningkatkan performa pada ekspor dan impor, Indonesia akan terus melakukan optimalisasi pada setiap perjanjian kerja sama internasional yang telah diberlakukan.
Salah satu perjanjian billateral dengan prospek manfaat yang besar bagi pelaku usaha adalah Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang telah berlaku setahun yang lalu atau tepatnya 5 Juli 2020. Perjanjian ini mencakup komitmen yang komprehensif meliputi perdagangan barang dan jasa, serta investasi.
“Dengan IA-CEPA, Australia mengeliminasi 100 persen tarif bea masuk pada seluruh komoditas yang berasal dari Indonesia. Oleh karena itu, pelaku usaha diharapkan mampu memanfaatkan semaksimal mungkin peluang tersebut untuk memacu performa ekspornya ke Australia,” ucap Airlangga.
Airlangga menambahkan hingga Semester I-2021, ekspor Indonesia ke Australia mencapai USD 1,61 miliar atau mengalami pertumbuhan sebesar 41,87% pada periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai USD 1,14 miliar.
Pertumbuhan tersebut cukup signifikan namun masih dapat ditingkatkan, mengingat adanya potensi yang besar dari kedua negara.
Menko Airlangga memberikan kabar gembira terkait neraca perdagangan dan pemulihan ekonomi.
- Paket Insentif Ekonomi dari Pemerintah Jadi Angin Segar bagi Industri Otomotif
- Ada 3 Program Diskon Menjelang Nataru, Menko Airlangga Targetkan Rp 80 Triliun Tercapai
- Berdampak Positif, Pemerintah Bakal Perpanjang Insentif PPN DTP bagi Sektor Properti
- YLKI: Diskon Listrik 50% Beri Manfaat untuk Daya Beli dan Pemulihan Ekonomi Masyarakat
- PPN Jadi 12 Persen, Pakar: Paket Stimulus Ekonomi Akan Meringankan Beban Masyarakat
- Airlangga Dorong Koperasi Terus Tumbuh dan Beregenerasi