Menko Airlangga Dorong Efisiensi Biaya Logistik Nasional & Peningkatan Produktivitas
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto mengimbau untuk tidak berpuas diri dengan capaian yang sudah ada di tengah berbagai tantangan.
Indonesia perlu menggerakan dan memaksimalkan tiga mesin ekonomi untuk bisa terus berfungsi secara berkesinambungan ke depan dalam rangka mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu diungkapkan Menko Airlangga dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Jakarta, Selasa (20/02).
“Pertama mesin konvensional. Kita ketahui bersama tentunya kita harus membuka pasar ekspor dan kita harus meningkatkan produktivitas serta mendorong investasi yang lebih produktif atau lebih efisien. Kita tahu Incremental Capital Output Ratio (ICOR) kita sekarang sekitar 6, kita harus efisienkan sehingga ICOR targetnya ke angka 4,” tutur Menko Airlangga.
Kedua, mesin ekonomi baru atau mesin digital nantinya berfungsi sebagai akselerator pertumbuhan di masa depan.
Kemudian, ketiga menyempurnakan mesin ekonomi Pancasila, yaitu mesin ekonomi yang berkeadilan.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan Indonesia sebagai negara kepulauan besar, sangat membutuhkan infrastruktur konektivitas seperti jalan, pelabuhan, dan bandara dimana kehadiran infrastruktur ini dapat membuat biaya logistik lebih efisien.
Efisiensi biaya logistik menjadi sangat penting untuk mendongkrak daya saing investasi di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengimbau untuk tidak berpuas diri dengan capaian yang sudah ada di tengah berbagai tantangan.
- Seusai Hadiri KTT APEC, Menko Airlangga Lanjut Dampingi Presiden Prabowo ke Brasil
- Menko Airlangga Dampingi Presiden Prabowo Temui Sekjen PBB, Ini yang Dibahas
- Kanwil Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE untuk PT Polyplex Films Indonesia
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024
- Kanwil Bea Cukai Jatim II Dorong UMKM untuk Berkontribusi dalam Rantai Pasok Global