Menko Airlangga Dorong Kerja Sama Indonesia dan Australia di Sektor Mineral Penting

Menko Airlangga Dorong Kerja Sama Indonesia dan Australia di Sektor Mineral Penting
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) saat menyaksikan penandatanganan Rencana Aksi untuk implementasi Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Negara Bagian Western Australia dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Sidney, Selasa (4/7). Foto: Dokumentasi Humas Kemenko Perekonomian

jpnn.com, SIDNEY - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong kerja sama Indonesia dan Australia di sektor mineral penting (critical minerals).

Hal ini disampaikan Menko Airlangga saat menyaksikan  penandatanganan Rencana Aksi untuk implementasi Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Negara Bagian Western Australia dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Sidney, Selasa (4/7).

Penandatanganan Rencana Aksi dilakukan Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid, dan Premier of Western Australia Hon Roger Cook MLA.

Melalui kerja sama ini, menurut Menko Airlangga, kedua negara dapat berkontribusi pada 'global value chains' untuk memasok kebutuhan baterai dan mineral penting global.

Indonesia diproyeksikan menjadi manufacturing powerhouse (pusat pengolahan) dengan potensi cadangan nikel dan tenaga kerja Indonesia yang berlimpah, dengan kemudahan akses berbagai bahan baku seperti litium dan didukung oleh standar dan keahlian dari Australia.

“Penandatanganan Rencana Aksi ini merupakan hal yang penting untuk menangkap peluang dan mempertemukan pihak yang terlibat dalam sektor critical minerals, dengan pihak yang mendukung pembiayaan guna mewujudkan kerja sama yang lebih konkret,” kata Menko Airlangga melalui keterangan tertulis, Selasa (4/7).

Ketua Indonesia-Australia Business Council (IABC) George Marantika menyampaikan Rencana Aksi ini bertujuan mendetailkan implementasi MoU yang telah ditandatangani Ketua Kadin Arsjad Rasjid dan Deputy Premier Hon Roger Cook MLA di Perth pada 21 Februari 2023.

“Rencana Aksi merupakan tindak lanjut dari komitmen yang dibuat pada B20/G20 November 2022 lalu,” kata George Marantika.

Menko Airlangga menilai Indonesia-Australia dapat berkontribusi apda 'global value chains' untuk memasok kebutuhan baterai dan mineral penting global

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News