Menko Airlangga: Hambatan Perdagangan seperti Bea Masuk Tinggi Harus Dikurangi
![Menko Airlangga: Hambatan Perdagangan seperti Bea Masuk Tinggi Harus Dikurangi](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2023/07/13/menteri-koordinator-bidang-perekonomian-airlangga-hartarto-m-km40.jpg)
Hal ini juga mengakibatkan kenaikan harga komoditas yang sangat tinggi.
“Yang paling penting adalah critical mineral, termasuk untuk memproduksi baterai berbasis nikel. Ke depan, (critical mineral) tidak hanya untuk mobilitas, tetapi juga untuk energi terbarukan yang nantinya akan mengandalkan pada ketersediaan baterai, dan itu akan jadi kekuatan utama Indonesia,” papar Menko Airlangga.
Dikarenakan terjadinya disrupsi rantai pasok di Tiongkok, maka negara produsen besar yang mencari negara lain untuk memproduksi critical mineral atau critical parts untuk rantai pasok tersebut. Misalnya untuk produksi semikonduktor di mana Indonesia adalah salah satu negara yang dilirik untuk pembangunan pabriknya.
“Tentu ini yang didorong pemerintah untuk memberikan iklim yang lebih sehat kepada kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, ataupun zona perdagangan bebas, ini tentu disiapkan untuk menjadi basis rantai pasok global. Ini untuk menarik rantai pasok yang tadinya ada di Tiongkok ke Indonesia,” paparnya.
Menko Airlangga mengatakan pemerintah mendorong industri nasional semakin terbuka, karena proyeksinya jangka panjang atau lebih dari 10 tahun ke depan.
Indonesia sudah menunjukkan resiliensi dari sektor industri, misalnya industri elektronik dan juga otomotif.
Pada tahun lalu, industri otomotif sudah mengekspor kendaraan mendekati 400 ribu unit ke lebih dari 80 negara.
“Tinggal kita bangun satu lagi agar menjadi basis produksi EV. Alhamdulillah, mereka semua (investor) optimis atas investasi yang dibangun di Indonesia," terangnya.
Menko Airlangga menyampaikan pemerintah mempertahankan daya saing industri dengan memangkas hambatan perdagangan dan meningkatkan iklim investasi dalam negeri
- Polemik Tata Niaga Timah Akibat Ketidakjelasan Regulasi Berdampak pada Perekonomian Masyarakat Babel
- Ekspor Perdana di 2025, Taru Martani Berhasil Kirim 5.200 Batang Cerutu ke Taipei
- Terima Kunjungan Delegasi Malaysia & Kamboja, Bea Cukai Memperkuat Kerja Sama Bilateral
- Presiden Prabowo Segera Meluncurkan Danantara, Catat Tanggalnya
- Hambat Penyerapan Tenaga Kerja, Kemnaker akan Laporkan Ormas Bergaya Preman
- Ekonom Sarankan Prabowo Kurangi LPG Impor, Beralih ke Jargas