Menko Airlangga Hartarto: Indonesia akan Jadi Perhatian Dunia di KTT G20
Sementara itu, konsumsi LNPRT juga tumbuh signifikan mencapai 6,09 persen (yoy).
Demikian juga dengan PMTB mampu tumbuh sebesar 4,96 persen (yoy) sejalan dengan meningkatnya kapasitas produksi dunia usaha.
Daya beli masyarakat terdorong berkat adanya peningkatan realisasi program perlindungan sosial sebesar 12,46 persen (yoy) dan peningkatan realisasi subsidi BBM sebesar 111,96 persen (yoy).
“Mobilitas masyarakat yang semakin pulih menjadi determinan utama pendorong aktivitas ekonomi, baik dari sisi pengeluaran maupun sisi sektoral," kata pria yang sekarang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Pemerintah juga dinilai tela mengambil langkah-langkah responsif dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah tren kenaikan inflasi global.
Kuatnya pertumbuhan ekonomi domestik pada Triwulan III-2022 juga ditopang oleh kinerja neraca perdagangan Indonesia yang menunjukkan surplus sebesar USD 14,92 miliar, atau tumbuh sebesar 12,58 persen(yoy).
Indonesia juga masih mendapatkan windfall profit akibat tingginya harga beberapa komoditas unggulan yang didominasi oleh batu bara 13,31 persen, kemudian minyak kelapa sawit 8,95 persen, serta besi dan baja di angka 6,38 persen.
"Alhasil, sektor ekspor mampu tumbuh double digit sebesar 21,64 persen (yoy)," sebutnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan kabar baik terkait performa perekonomian Indonesia menjelang KTT G20
- Ada 3 Program Diskon Menjelang Nataru, Menko Airlangga Targetkan Rp 80 Triliun Tercapai
- Berdampak Positif, Pemerintah Bakal Perpanjang Insentif PPN DTP bagi Sektor Properti
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- PPN Jadi 12 Persen, Pakar: Paket Stimulus Ekonomi Akan Meringankan Beban Masyarakat
- Airlangga Dorong Koperasi Terus Tumbuh dan Beregenerasi
- PPN 12 Persen Berpotensi Picu Inflasi Serius