Menko Airlangga Hartarto: Indonesia akan Jadi Perhatian Dunia di KTT G20
Impor juga tumbuh tinggi sebesar 22,98 persen (yoy) selama Triwulan III-2022 dengan didorong oleh kenaikan impor bahan baku dan barang modal untuk mendukung aktivitas ekonomi yang menciptakan nilai tambah lebih tinggi sehingga masing-masing mampu tumbuh 34,22 persen dan 44,08 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia hampir terjadi di seluruh sektor lapangan usaha selama Triwulan III-2022.
Sektor industri pengolahan sebagai kontributor terbesar PDB tumbuh positif sebesar 4,83 persen (yoy).
Sektor utama lainnya, seperti pertambangan dan pertanian mengalami pertumbuhan, masing-masing sebesar 3,22 persen (yoy) dan 1,6 persen (yoy).
Di saat yang sama, sektor transportasi dan pergudangan merupakan sektor dengan pertumbuhan paling tinggi, yakni sebesar 25,81 persen (yoy), diikuti akomodasi dan makanan minuman 17,8 persen (yoy) dan administrasi pemerintahan 12,42 persen (yoy).
“Pulihnya berbagai sektor usaha di Triwulan III-2022 juga mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja,” ungkap Menko Airlangga.
Melansir data per Agustus 2022, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat menjadi 68,63 persen dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun menjadi 5,86 persen, lebih baik dibandingkan tahun 2021.
Sektor pertanian menjadi sektor usaha yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja paling besar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan kabar baik terkait performa perekonomian Indonesia menjelang KTT G20
- Ada 3 Program Diskon Menjelang Nataru, Menko Airlangga Targetkan Rp 80 Triliun Tercapai
- Berdampak Positif, Pemerintah Bakal Perpanjang Insentif PPN DTP bagi Sektor Properti
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- PPN Jadi 12 Persen, Pakar: Paket Stimulus Ekonomi Akan Meringankan Beban Masyarakat
- Airlangga Dorong Koperasi Terus Tumbuh dan Beregenerasi
- PPN 12 Persen Berpotensi Picu Inflasi Serius