Menko Airlangga: Indonesia dan ASEAN Tetap Stabil di Tengah Ketidakpastian Global
Hal itu, kata Menko Airlangga, merupakan upaya pemerintah agar seluruh infrastruktur yang terbangun terkoneksi dengan sarana produksi, baik itu bandar udara, pelabuhan laut, dan kawasan-kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
"KEK itu menjadi formula untuk tumbuh cepatnya ekonomi di Asia Pasifik,” imbuh Menko Airlangga.
Pemerintah melakukan transformasi ekonomi melalui optimalisasi KEK dengan realisasi investasi mencapai Rp 242,5 triliun, di mana 24 KEK telah dikembangkan untuk mempercepat hilirisasi dan industrialisasi.
KEK Gresik misalnya akan mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga dan menghasilkan 60 ton emas.
KEK menjadi kunci dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan inklusif.
Selain itu, Menko Airlangga juga menyoroti sektor pariwisata sebagai pilar penting dalam menciptakan pertumbuhan yang inklusif.
Penurunan tarif tiket domestik sebesar 10 persen dan rencana mengembalikan penerbangan langsung ke destinasi utama seperti tanjung kelayang di Bangka Belitung, Labuan Bajo, dan Mandalika diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan.
Kemudian sebagai bagian dari komitmen yang kuat untuk melakukan transisi energi dan mewujudkan energi bersih, pemerintah mempercepat adopsi energi terbarukan di antaranya melalui mandatory B35 yang akan di-upgrade ke B40 tahun depan, serta pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Menko Airlangga menyampaikan keynote speech dalam forum Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025, simak paparannya
- Menko Airlangga & Dubes Australia Bertemu, Kedua Negara Bahas Sejumlah Agenda Penting
- Lantik Pajabat Baru, Dewan Nasional KEK Sampaikan Pesan Ini, Silakan Disimak
- Menko Airlangga Hartarto Bertemu Menteri Keuangan Hong Kong, Ini yang Dibahas
- Indonesia Jadi Anggota BRICS, Marwan Cik Asan: Ini Langkah Strategis!
- Sultan Sebut Sawit Bisa Jadi Modal Soft Power Indonesia Dalam Geopolitik Global
- Jembatani Kebutuhan Diaspora, Master Bagasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi