Menko Airlangga: Keberlanjutan Kebijakan Reformasi Ekonomi Bisa jadikan Indonesia Negara Maju

Strategi utama yang dilakukan, yakni dengan menggabungkan Perlindungan Sosial dengan Program Pemberdayaan Masyarakat dan mengurangi kantong kemiskinan.
Menurut data Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan ekstrem pada bulan Maret 2023 tercatat sebesar 1,12 persen.
Tidak hanya berfokus pada penguatan ekonomi nasional, Indonesia juga menguatkan posisinya di kancah global dengan turut berperan dalam peluncuran Pandemic Fund semasa Presidensi G20 Indonesia 2022 sebagai arsitektur keuangan untuk kesiapsiagaan, pencegahan, dan respons penyakit.
Dalam masa Keketuaan ASEAN pada 2023 ini, Indonesia juga telah menyetujui gabungan dana untuk menangani pandemi mendatang.
Tahun ini, ASEAN Response Fund berhasil mengumpulkan USD 17,7 juta.
Dalam sesi tersebut, Menko Airlangga juga memberikan penjelasan terkait momentum bonus demografi yang dimiliki Indonesia.
Menko Airlangga menegaskan periode ini harus dioptimalkan karena hanya terjadi satu kali dalam sejarah peradaban suatu negara.
Optimalisasi bonus demografi harus disiapkan melalui berbagai langkah antara lain persiapan digitalisasi yang lebih cepat, memperkuat konektivitas untuk lebih terlibat dalam Global Value Chain, dan meningkatkan barang publik untuk mendukung modal lainnya.
Menko Airlangga menegaskan keberlanjutan kebijakan reformasi ekonomi bisa mewujudkan target Indonesia menjadi salah satu negara maju pada 2045
- Ekonom Sebut Indonesia Punya Penyangga Kuat di Tengah Gejolak Pasar Global
- Saham Anjlok Lagi, BEI Terapkan Penghentian Sementara Perdagangan
- Respons Kebijakan Impor AS Yogyakarta Harus Adaptif
- Rupiah Nyaris Rp 17 Ribu, Cermin Ketidaksiapan Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi
- PIK 2 Dinilai Bisa Jadi Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Pesisir
- Transformasi Digital sebagai Pilar Ketahanan Ekonomi di Era Perang Dagang Global