Menko Airlangga Lepas Ekspor Kakao Sulteng Senilai Rp 22,5 Miliar ke Malaysia

Menko Airlangga Lepas Ekspor Kakao Sulteng Senilai Rp 22,5 Miliar ke Malaysia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melepas ekspor biji kakao ke Malaysia, Jumat (27/8). Foto: Antara

Komoditi kakao menjadi primadona petani di Provinsi Sulawesi Tengah, utamanya di Kabupaten Sigi.

Pemerintah juga menetapkan lima desa yang sebagai sentra pengembangan komoditas perkebunan khususnya kakao organik, yakni Desa Berdikari, Desa Karunia, Desa Bahagia, Desa Sintuwu dan Desa Petimbe.

Adapun pada 2020, produksi kakao nasional sebanyak 713 ribu ton dengan luas areal kakao 1.528 Ha dan produktivitas 706 kg per Ha. Dengan produksi tersebut, Indonesia berada di peringkat ke-6 negara produsen kakao biji terbesar di dunia.

Sedangkan industri pengolahan kakao Indonesia berada di peringkat ke-3 terbesar di dunia setelah Belanda dan Pantai Gading.

Produk cokelat yang diekspor Indonesia antara lain cocoa liquor/paste, cocoa cake, cocoa butter, dan cocoa powder.

Ekspor cokelat Indonesia dalam bentuk biji sebesar 6,1 persen dan sisanya 93,9 persen dalam bentuk olahan dengan mayoritas tujuan ekspor cokelat dan produk olahannya adalah Amerika, Malaysia dan Belanda. (antara/jpnn)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melepas ekspor biji kakao ke Malaysia sebanyak 800 ton atau senilai Rp22,5 miliar.


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News