Menko Airlangga Paparkan Pentingnya Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan di IPOC 2022
Lebih lanjut pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menjelaskan di tengah tantangan global, pemerintah memandangnya sebagai peluang.
Pada sektor energi untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah berupaya menjaga ketersediaan energi tetap ada dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
Sementara itu di sektor pangan, pemerintah mendorong petani gurem untuk menanam jagung, kedelai, dan sorgum sebagai tumpangsari selama tiga tahun program replanting kelapa sawit untuk menjaga cashflow.
“Pemerintah juga memprioritaskan ketahanan pangan dengan pengembangan food estate dalam bentuk koperasi untuk memberikan akses bantuan, pembiayaan, dan fasilitas lain yang diberikan oleh pemerintah bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara dan sektor swasta,” ujar Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, pria yang sekarang juga menjabat sebagai Ketum Partai Golkar itu juga menyampaikan bahwa berbeda dengan negara-negara lain pada 2022–2023, negara-negara ASEAN-5 diproyeksikan tidak akan mengalami resesi tetapi menikmati pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi (booming) disertai dengan tingkat inflasi yang relatif moderat.
Menurutnya, kondisi tersebut memungkinkan peningkatan konsumsi minyak sawit di kawasan ini baik untuk oleofood maupun melalui ekspansi domestik dan untuk substitusi bahan bakar fosil maupun petrokimia yang semakin mahal secara global.
Kenaikan harga minyak mentah pada 2022-2024 menyebabkan produk turunan seperti petrokimia menjadi lebih mahal.
“Upaya substitusi bahan bakar fosil dengan biodiesel sawit, green fuel lainnya, dan petrokimia dengan oleokimia berbasis sawit merupakan strategi yang akan membuat industri sawit lebih layak di tengah krisis," tegasnya.
Industri kelapa sawit berkelanjutan dinilai sangat penting khususnya bagi Indonesia yang merupakan negara eksportir CPO terbesar di dunia
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya
- Satgas Semikonduktor Indonesia dan Purdue University Teken MoU, Menko Airlangga: Momentum Bersejarah
- 44 Pemimpin Muda Asia Tenggara Berkumpul Dalam AYF 2024
- Transaksi Modal dan Finansial Melonjak, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus
- Indonesia-Brasil Perkuat Sinergi Ekonomi, Teken Kerja Sama Senilai USD 2,8 Miliar
- Seusai Hadiri KTT APEC, Menko Airlangga Lanjut Dampingi Presiden Prabowo ke Brasil