Menko Airlangga: Pelabuhan Patimban Bisa Jadi Center of Gravity untuk Jateng dan Jabar

jpnn.com, SUBANG - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Pelabuhan Internasional Patimban telah menjadi episentrum baru dalam pengembangan perekonomian dan industri di luar Jakarta.
Pelabuhan Patimban juga bisa mendorong roda perekonomian baru, terutama di Kawasan Rebana yang meliputi daerah Cirebon, Subang, dan Majalengka.
Menko Airlangga mengemukakan beroperasinta Pelabuhan Patimban tidak hanya menguntungkan di sektor logistik, tetapi juga membuka peluang investasi untuk usaha-usaha penunjang pelabuhan.
Adanya pembangunan Pelabuhan Patimban memberikan perubahan potensi ekonomi lokal, antara lain dengan terbukanya lapangan pekerjaan di sektor infrastruktur dan membuka peluang UMKM khususnya yang bergerak di sektor kuliner dan penginapan.
“Pelabuhan itu adalah alat untuk ekonomi tumbuh. Di seluruh dunia, tidak ada kota pelabuhan yang tidak maju. Oleh karena itu, Patimban dan Subang tentunya akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baru,” kata Menko Airlangga dalam keterangan resminya yang diterima, Kamis (26/1).
Pelabuhan Patimban menjadi sangat strategis di masa depan lantaran juga ditopang infrastruktur pendukung, seperti Bandara Kertajati dan akses jalan tol.
Menko Airlangga menegaskan Pelabuhan Patimban yang akan terkoneksi dengan jalan tol akses pelabuhan juga mendukung penurunan biaya logistik, karena mempercepat waktu tempuh dari Kawasan Industri ke pelabuhan.
Hal ini juga berdampak pada efisiensi pemakaian bahan bakar serta menekan ongkos transportasi dengan meningkatkan frekuensi distribusi barang.
Pelabuhan Patimban diharapkan bisa menjadi center of gravity untuk Jawa Tengah dan Jawa Barat
- Resmi Diluncurkan di Indonesia, KVB Menyediakan Pengalaman Trading yang Teregulasi
- Grinviro Hadirkan Solusi Pengolahan Air Limbah Industri Berkelanjutan di Inatex 2025
- Reklasifikasi Mitra Jadi Karyawan Bakal Jadi Bumerang Bagi Industri Mobilitas
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi
- Genjot Ekspor, Bea Cukai Beri Izin Kawasan Berikat kepada Produsen Tas di Jepara
- Ethereum & USDT Berkontribusi Signifikan pada Pertumbuhan Ekosistem Kripto di Indonesia