Menko Airlangga: Quick Wins Membuat Kondisi Perekonomian Makin Kondusif
Nilai tukar Rupiah semakin menguat hingga 4,21 persen dalam tiga bulan terakhir dan menjadi salah satu mata uang terkuat di kawasan Asia.
Selain itu, lanjut Airlangga, tingkat resiko berinvestasi terus menurun diukur dari penurunan Credit Default Swap (CDS) dan imbal hasil SBN tenor 10 tahun menjadi 6,62 persen. Likuiditas keuangan tetap terjaga, dimana peredaran uang kartal tumbuh hingga 5,95 persen tahun ke tahun (yoy) dan pembayaran retail secara non tunai juga tumbuh 2,45 persen tahun ke tahun (yoy) pada Desember 2019.
“Perbaikan ekonomi akan terus berlanjut dan prospek stabilitas perekonomian Indonesia tetap terjaga. Inflasi yang stabil rendah dan terkendali berada dalam rentang target, berhasil dicapai selama lima tahun berturut-turut,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Airlangga, inflasi tercatat pada 2019 sebesar 2,72 persen (yoy), menurun dari 3,13 persen (yoy) pada 2018. Kondisi perekonomian yang semakin kondusif ini terkait dengan hasil upaya membangun optimisme melalui capaian program-program prioritas (Quick Wins) di Bidang Perekonomian selama periode tiga bulan terakhir.
Menko Perekonomian ini mengatakan salah satu program prioritas utama yang diselesaikan dalam periode 100 hari kerja adalah penyusunan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja (Ciptaker) dan Omnibus Law Perpajakan, sebagai strategi reformasi regulasi agar penataan regulasi dilakukan secara sekaligus terhadap berbagai Peraturan Perundang-undangan, dengan tujuan untuk menghilangkan tumpang tindih antar peraturan, efisiensi proses perubahan/ pencabutan peraturan, dan menghilangkan ego sektoral.
“Program Quick Wins yang terkait dengan pembiayaan dan keuangan yang telah berhasil dilaksanakQuan meliputi: (1) Penurunan suku bunga KUR menjadi 6 persen efektif per tahun, (2) Peningkatan plafon KUR Mikro dari 25 juta rupiah per penerima KUR menjadi 50 juta rupiah per penerima KUR, serta (3) Relaksasi ketentuan perizinan UMKM yang ingin mengakses KUR,” katanya.
Airlangga menambahkan bahwaprogram Quick Wins yang terkait dengan pangan dan pertanian antara lain: Menjaga stabilitas harga pangan yang ditandai oleh tercapainya inflasi bahan makanan 2019 sebesar 4,28 dari target 5%, kemudian, memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 2019 sebesar 1,88 juta ton dari target antara 1 hingga 1.5 juta ton.
“Mencapai koefisien variasi (KV) harga pangan 2019 rata-rata 8,3% dari target 10%, dan merealisasikan Operasi Pasar/KPSH CBP 2019 sebanyak 617 ribu ton, tertinggi sejak kebijakan ditetapkan,” katanya.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan memasuki tahun 2020, dinamika ekonomi global mulai terlihat mengalami perbaikan dan berdampak pada menurunnya ketidakpastian
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya
- Satgas Semikonduktor Indonesia dan Purdue University Teken MoU, Menko Airlangga: Momentum Bersejarah
- Transaksi Modal dan Finansial Melonjak, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus
- Indonesia-Brasil Perkuat Sinergi Ekonomi, Teken Kerja Sama Senilai USD 2,8 Miliar
- Edukasi Mahasiswa di Jateng dan DIY tentang Kepabeanan, Begini Harapan Bea Cukai
- Angka Pengangguran Capai 7,2 Juta, Paling Banyak SMK