Menko Airlangga Sebut Investasi Tak Memiliki Bendera, Indonesia Buka Peluang
jpnn.com, JAKARTA - Saat ini, Indonesia berada di peringkat 16 negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Dalam 20 tahun, Indonesia bercita-cita menjadi nomor empat.
Indonesia akan terus berupaya agar dapat masuk dalam kelompok negara dengan ekonomi terpenting dunia.
Penguatan hubungan kerja sama ekonomi bilateral dengan berbagai negara akan membantu Indonesia mencapai tujuannya, termasuk dengan Jerman.
“Saya bertemu dengan Menteri Ekonomi Federal Robert Habeck dan berharap dapat memulai bisnis antara Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, dan Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara," kata Menteri Koordinator Bidang Perkonomian RI Airlangga Hartarto.
Lebih dari itu, kata Airlangga, pihaknya menginginkan akses yang lebih baik terhadap teknologi dan investasi Jerman.
"Akses pasar yang lebih mudah juga penting bagi kami,” tutur Airlangga Hartarto dalam wawancara dengan Handelsblatt di sela-sela kunjungan kerja ke Jerman beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menegaskan bahwa Indonesia membuka peluang investasi dari semua pihak.
“Saya rasa investasi tidak memiliki bendera. Kami sangat terbuka untuk semua pihak. Jadi, menurut saya (yang berinvestasi di Indonesia) bukan hanya Tiongkok, tetapi juga ada AS di sisi tembaga (Freeport). Dahulu juga ada Jepang di sisi bauksit," jelas Airlangga.
Di hadapan media Jerman, Menko Airlangga sebut investasi tidak memiliki bendera, Indonesia buka peluang
- Ketidakpastian Ekonomi Bikin Investasi Emas Makin Moncer
- Di Hadapan Pengusaha Besar AS, Prabowo Tegaskan tidak Menoleransi Korupsi
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Keluarga Donald Trump Berminat untuk Berinvestasi di Indonesia
- RI-Tiongkok Teken Kerja Sama Investasi, Arsjad Singgung Soal White Paper KADIN
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China