Menko Airlangga Sebut Proses jadi Anggota OECD Bisa Selesai dalam Waktu Dekat
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tengah mempersiapkan peta jalan aksesi atau roadmap sebagai pelengkap untuk bisa menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Rencananya, peta jalan aksesi itu akan diluncurkan pada Mei 2024 dan selanjutnya dilakukan proses penyelerasan kebijakan dan standar regulasi.
“Kami berharap proses menjadi anggota OECD ini bisa diselesaikan dalam waktu 2-3 tahun. Beberapa negara yang berpengalaman masuk dalam tiga tahun antara lain Chile, Estonia, Slovenia, Latvia, Lithuania,” kata Menko Airlangga dalam acara Dinner Reception In Conjunction With Indonesia’s Accession to The OECD With OECD Heads of Mission in Jakarta, Rabu (28/02).
Dia menambahkan dewan OECD telah memutuskan untuk membuka diskusi aksesi dengan Indonesia sejak tanggal 20 Februari 2024.
Menurut dia ini adalah peristiwa penting bagi anggota dan mitra OECD.
Sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang diundang untuk membuka diskusi aksesi OECD dan ekonomi terbesar di kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
"Indonesia bertekad untuk memperdalam integrasi dan membuka jalan transformatif menuju pertumbuhan dan ketahanan untuk seluruhnya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, 33 perwakilan negara anggota OECD turut menyampaikan dukungan bagi Indonesia terhadap proses diskusi aksesi yang akan berlangsung.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tengah mempersiapkan peta jalan aksesi atau roadmap sebagai pelengkap untuk bisa jadi anggota OECD.
- Menko Airlangga Beberkan Upaya Pemerintah Menjaga Sektor Industri Dalam Negeri
- Menko Airlangga Hartarto Dorong Akselerasi Kemajuan Ekosistem Ekonomi Syariah
- Ini 4 Faktor untuk Mencapai Visi Integrasi dan Konektivitas Subkawasan BIMP-EAGA
- Kemenko Perekonomian & Universitas Pertahanan Kaji Strategi Komunikasi Efektif Kawasan Pantura Jawa
- BIMP-EAGA Berpotensi jadi Nexus Perdagangan di Indo-Pasifik
- Tuntaskan Kemiskinan di Daerah Terpencil, MNC Group Gandeng Pemerintah & Swasta