Menko Airlangga Ungkap Industri Baja Indonesia Diperhitungkan Berbagai Negara di Dunia

Menko Airlangga juga menyampaikan industri baja di Indonesia kian menguat dan diperhitungkan berbagai negara di dunia.
Dia pun mengimbau agar target industri baja dapat ditingkatkan hingga ke 20 juta ton mengingat konsumsi diperkirakan akan meningkat hingga 18-19 juta ton.
Lebih lanjut Menko Airlangga juga menyampaikan perlu adanya peningkatan kemampuan pabrikasi atau manufacturing agar lebih cepat.
Terkait kekhawatiran pelaku usaha terhadap capital goods, kata Menko Airlangga, pemerintah juga telah memberikan sejumlah insentif yang dapat meringankan pelaku industri seperti pembebasan bea masuk dan pembebasan PPN.
Terakhir, Menko Airlangga menegaskan penguasaan teknologi juga menjadi aspek yang penting dalam mendorong kemajuan industri baja.
Apalagi Indonesia juga akan mengalami bonus demografi ke depan sehingga diharapkan akan terdapat lebih banyak sumber daya manusia yang unggul terkait teknologi.
Hingga kini, industri baja Indonesia sendiri telah memiliki kemampuan welding yang merupakan salah satu terbaik di dunia.
“Saya mengucapkan selamat untuk penyelenggaraan Rakernas ini dan saya ingin agar kita berkomitmen agar industri baja kita ini dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ucap Menko Airlangga. (mrk/jpnn)
Menko Airlangga menyampaikan perkembangan industri baja di Indonesia dalam Seminar dan Rakernas III ISSC
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- Said Iqbal Desak Permendag 8 Dicabut karena Merugikan Usaha Lokal & Buruh
- Dukung Industri Garmen, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas Kawasan Berikat ke Perusahaan Ini
- Kemenperin Segera Diskusi dengan Gubernur Bali soal Pelarangan AMDK di Bawah 1 Liter
- Lawatan Prabowo ke Luar Negeri Memperkuat Diplomasi Kawasan, Kemenlu: Ini Hasilnya
- Ini Peran Strategis Bea Cukai dalam Sinergi Instansi untuk Mendorong Ekonomi Daerah