Menko Indroyono Diangap Belum Nyambung dengan 4 Kementeriannya
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo optimistis jika pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan mencapai di atas 5%. Salah satu caranya, Presiden memerintahkan perusahaan konstruksi BUMN untuk menggenjot belanja modalnya dalam percepatan pembangunan infrastruktur di dalam negeri.
Namun, menurut pakar politik dari Universitas Indonesia, Cecep Hidayat, masalah perekonomian juga tidak lepas dari belum maksimalnya kinerja konsolidasi Kementerian Bidang Kemaritiman.
"Maritim ini kan kementerian baru yang membawahi perhubungan, kelautan dan perikanan, pariwisata, dan ESDM. Namun konsolidasinya masih kurang," katanya di Jakarta, Selasa (11/8).
Dikatakan Cecep, dalam waktu enam bulan seharusnya Menko Maritim Indroyono Soesilo, sudah mempunyai komunikasi yang baik dengan kementerian yang dibawahinya. Karena itu Cecep memandang dalam kerangka reshuffle kabinet, hal ini harus jadi pertimbangan presiden.
"Untuk itu, dalam evaluasi reshuffle kali ini, komunikasi dan konsolidasi harus menjadi poin yang sangat dipertimbangkan," lanjutnya.
Terkait munculnya sejumlah nama yang disebut-sebut akan menduduki posisi Menteri Kemaritiman, seperti mantan Panglima TNI Moeldoko, mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin, mantan Kepala BIN Marciano Norman, Cecep menilai sah-sah saja nama itu muncul di publik.
Militer menurut Cecep mempunyai latar belakang organisasi yang kuat. "Mereka akan lebih mudah untuk konsolidasi. Namun, tentu kebutuhannya tak hanya itu. Mereka harus bisa mengejawantahkan ide-ide maritim dari presiden," tambahnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo optimistis jika pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan mencapai di atas 5%. Salah satu caranya, Presiden memerintahkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wujudkan Pemerataan Listrik, PLN UIP MPA Capai Milestone Penting di Proyek Tobelo GEPP
- Ali Nurdin Sebut Komjen Ahmad Dofiri Sebagai Sosok Berintegritas, Cocok jadi Wakapolri
- Mendes Yandri Meminta Desa se-Kabupaten Serang untuk Bekerja Keras
- Menteri Nusron Ungkap 60 Persen Konflik Lahan Libatkan Oknum ATR/BPN
- KAI Properti Hadirkan Sentuhan Heritage dalam Beautifikasi Stasiun Yogyakarta
- Hakim Pertanyakan Kerugian Negara dalam Kasus PT Timah, Ada yang Tidak Dihitung?