Menko Muhadjir: Itu Keputusan yang Sangat Disayangkan
jpnn.com, JAKARTA - Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyayangkan keputusan beberapa daerah untuk memperbolehkan warganya menggelar Salat Id berjemaah di masjid.
"Itu keputusan yang sangat disayangkan," kata Muhadjir dalam pesan singkatnya kepada awak media, Sabtu (23/5).
Menurut dia, pemerintah daerah seharusnya menaati surat keputusan Kementerian Kesehatan, yang isinya tentang anjuran tidak melaksanakan kegiatan keagamaan dengan kerumunan massa banyak.
Termasuk, kata dia, tidak melaksanakan Salat Id berjemaah dengan massa banyak di masjid atau lapangan, demi mencegah penularan coronavirus disease 2019 (COVID-19).
"Berdasar surat keputusan Menkes, Salat Id yang melibatkan kerumunan massa, termasuk kegiatan keagamaan yang tidak dianjurkan. Pemerintah daerah bertanggung jawab dalam penerapan keputusan tersebut," kata dia.
Sebagai informasi, beberapa wilayah memang telah menaati larangan Salat Id di masjid dan lapangan selama masa pandemi ini.
Namun muncul narasi dari beberapa wilayah yang memperbolehkan umat tetap menggelar Salat Id di masjid atau lapangan.
Berdasarkan sejumlah informasi, daerah-daerah itu adalah Kota Bekasi, Karanganyar, dan Kudus. Sejumlah kota itu sejak dua hari lalu diinformasikan masih mengizinkan warganya menggelar Salat Id di Masjid meski dengan protokol kesehatan. (mg10/jpnn)
Menko Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah daerah seharusnya menaati surat keputusan Kementerian Kesehatan.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Ini yang Akan Dilakukan Muhadjir Effendy Setelah Tak Jadi Menteri
- Menko PMK dan Kepala BNPB tiba di Basis KKB di Puncak
- Anggaran Makan Siang Gratis Dipotong Lagi? Airlangga Berkata Begini
- Menko PMK Sebut Pelaksanaan Cuti Melahirkan 6 Bulan Perlu Kesediaan Dunia Usaha
- Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Hadiri Puncak Peringatan Harganas ke-31 di Semarang
- Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Jateng Mencapai 1,4 Juta Orang