Menko Muhadjir: Lindungi Anak-Anak dari Gagal Ginjal Akut

"Semua yang kami lihat, alhamdulillah sudah tidak lagi melayani penjualan dan resep berbentuk obat sirop," kata Muhadjir.
Dia juga menemukan apotek-apotek yang didatanginya itu sudah menyiasati pengganti obat sirop dengan meracik obat puyer.
"Kalau ada resep dokter sudah memberikan alternatif dalam bentuk puyer sehingga memang butuh waktu meracik lagi, tetapi itu solusi tepat," ujarnya.
Menurut dia langkah yang telah dilakukan tiga apotek yang disidak di Kota Bogor ini adalah contoh bagus dalam mematuhi keputusan pemerintah. Hal itu perlu dicontoh seluruh pengelola apotek di seluruh Indonesia.
Dia juga menegaskan, lebih baik obat sirop dihentikan peredarannya sementara daripada membahayakan nyawa anak-anak yang merupakan penerus pemimpin bangsa.
"Ini contoh bagus untuk merespons peristiwa yang tidak mengenakkan menimpa anak kita. Yang penting anak kita supaya selamat dulu," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan bahwa pihaknya telah bergerak cepat untuk mengedarkan surat edaran Kemenkes ke seluruh apotek dan RS di Kota Bogor.
Dia juga mengimbau agar seluruh pengelola apotek untuk menaati keputusan Kemenkes.
Menko Muhadjir meminta apotek mengganti obat sirop dengan puyer demi melindungi anak-anak
- Entrostop Gelontorkan Rp 1 Miliar untuk Emergency Diare Kit Gratis di Lebaran 2025
- Della Surya
- KPCDI Soroti Dampak Efisiensi Anggaran terhadap Pasien Ginjal, Kemenkes Tegaskan Ini
- Ketimpangan Gender Masih jadi Persoalan di Indonesia, Perlu Kolaborasi Lintas Sektor
- 5 Penyakit yang Harus Diwaspadai saat Bencana Banjir
- Oneject Indonesia Luncurkan Mesin Hemodialisa & Kantong Cuci Darah, Menkes Bilang Begini