Menko Perekonomian Airlangga Yakin Jurus Ini Bisa Atasi Defisit Neraca Perdagangan

jpnn.com, JAKARTA - Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, terkait defisit neraca perdagangan yang dihadapi Indonesia saat ini, salah satu yang didorong realisasinya ialah kebijakan biodiesel.
Airlangga yakin, implementasi kebijakan biodiesel bisa mengatasi masalah defisit neraca perdagangan saat ini.
"Dengan implementasi biodisel ini maka masalah defisit neraca perdagangan bisa diselesaikan tetapi tentu ada prasyaratnya yaitu salah satunya membuat green refinerinya," kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta.
Airlangga menyebutkan upaya mengatasi defisit neraca perdagangan merupakan satu dari beberapa hal yang dibahas dalam rapat kebinet itu.
"Jadi kalau tahun depan ada B30, kami akan buat selanjutnya yaitu Program B40, B50, B70 sampai B100," lanjutnya lagi.
Airlangga menjabarkan, implementasi B30 akan bisa menghemat dana 5 miliar dolar AS, implementasi B70 menghemat 12 miliar dolar AS, dan B100 bisa menghemat 18 miliar dolar AS.
Ketentuan biodiesel 30 persen (B30) sendiri mulai diberlakukan untuk kendaraan pada Januari 2020.
Terkait green refineri, lanjut Airlangga, Presiden Jokowi memberi arahan perlunya merevitalisasi PT Trans Pacific Petroleum Indotama (TPPI), di Tuban, Jatim.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yakin, implementasi kebijakan biodiesel bisa mengatasi masalah defisit neraca perdagangan saat ini.
- Jadi Pemateri di Retret Kepala Daerah, Menko Airlangga Dorong Penciptaan Lapangan Kerja
- TEI Ke-40 Siap Digelar, Targetkan Transaksi USD 16,5 Miliar
- Menko Airlangga Sampaikan Komitmen RI Selesaikan Perundingan IUE CEPA Pada Kuartal I 2025
- Bertemu Delegasi Uni Eropa, Menko Airlangga Dorong Iklim Investasi & Percepatan IEU-CEPA
- Menko Airlangga Dorong Kemitraan Strategis Indonesia dan India yang Komprehensif
- Perguruan Tinggi Berperan Penting dalam Mengembangkan Inovasi untuk Mengakselerasi Hilirisasi