Menko PMK Beberkan Kunci Bangsa Indonesia Bisa Mengatasi Berbagai Masalah
Dengan kemudahan teknologi informatika telah mendegradasi fungsi otak, termasuk daya baca dan tulis serta memerosotkan tata nilai keluarga.
Dia berharap keluarga dapat menyaring berbagai informasi yang tidak baik bagi tumbuh-kembang anak.
“Kita harus betul-betul bisa membekali anak-anak agar mereka mampu menyaring informasi yang masuk dan penggunaan ponsel tidak mengganggu kondisi kesehatan, mental dan pertumbuhan anak,” imbuhnya.
Dalam memastikan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, pemerintah telah membangun sistem iBangga atau Indeks Pembangunan Keluarga yang digunakan untuk mengukur tiga dimensi dalam keluarga, yaitu dimensi kemandirian, dimensi ketenteraman, dan dimensi kebahagiaan.
Dia menyebutkan saat ini capaian iBangga telah mengalami peningkatan, dari 54,01 di tahun 2021 menjadi 56,07 di tahun 2022.
Adapun dimensi ketenteraman mencapai 58,23, dimensi kemandirian berada di angka 52,41, dan dimensi kebahagiaan sebanyak 57,56.
“Capaian ini tentunya harus kita tingkatkan agar keluarga Indonesia benar-benar memiliki ketahanan dan ketangguhan untuk menghadapi berbagai tantangan pembangunan yang semakin kompleks kedepannya,” ujar Menko PMK.
Muhadjir ingin memastikan agar keluarga mampu melaksanakan delapan fungsi keluarga yang harus dipersiapkan sejak awal membangun insititusi keluarga, memastikan kesejahteraan individu dalam keluarga agar terpenuhi hak-haknya dan terlindungi sesuai siklus kehidupan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy buka-bukaan soal kunci mengatasi masalah berbangsa.
- Hunian Urban Makin Diminati, Unit Apartemen PPK Kemayoran Jadi Pilihan Strategis
- Program TEKAD Berdampak Signifikan Bagi Peningkatan Pendapatan Keluarga
- Pelindo Dorong Sekolah Ramah Lingkungan lewat Program Adiwiyata
- Rock in Solo jadi Panggung Kampanye Atasi Kerusakan Lingkungan
- Perkumpulan Penulis Indonesia ALINEA Menggaungkan Isu Lingkungan dengan Wahana Kreatif
- Berkomitmen pada Masyarakat, Komunitas Sepakbola Alumni SMAN 8 Jakarta Bikin Yayasan