Menko PMK Muhadjir: Hidup Saya Tergantung dengan Dunia Wartawan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengenang situasi saat menggantungkan hidup pada profesi wartawan.
"Saya menjadi wartawan akhir tahun 70-an, ketika saya selesai sarjana muda," kata Muhadjir dalam siaran pers saat menyampaikan sambutan dalam acara Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (2/4).
Muhadjir menjelaskan untuk masuk ke doktoral (sebutan S1 atau sarjana penuh saat itu), dia sudah tidak lagi meminta biaya dari orang tua.
"Hidup saya tergantung dengan dunia wartawan," tuturnya.
Muhadjir mengatakan pengalamannya sebagai wartawan sangat berharga. Oleh karena itu, Muhadjir begitu berterima kasih terhadap dunia jurnalistik yang membantu membangun karakter dirinya saat ini.
"Karena itu, saya harus berterima kasih betul pada dunia wartawan. Karena saya besar dari dunia wartawan dan (dunia wartawan) punya andil besar dalam membentuk diri saya," katanya.
Muhadjir menceritakan kisah seorang tukang cetak yang dianggap memiliki jasa, saat dirinya berprofesi sebagai fotografer majalah mingguan di Jawa Timur (Jatim).
Sosok yang dimaksud bernama Pak Sarjib, penyedia jasa afdruk foto atau tukang cetak foto yang khusus melayani wartawan kala itu.
"Saya punya pengalaman macam-macam terkait dengan foto berita ini. Suka dukanya banyak, dan kalau boleh saya sebut orang yang paling berjasa adalah Pak Sarjib," ujarnya.
Muhadjir Effendy bercerita ketika dirinya menjadi wartawan. Banyak suka, duka, pengalaman yang berharga baginya saat menggeluti dunia jurnalistik.
- Al Diplomat
- Gelar KWP Cup 2025, Ariawan: Ajang Bersilaturahmi Antarwartawan
- Iwakum Kecam Aksi Doxing terhadap Wartawan Seusai Demo Indonesia Gelap
- 3 Pria Mengaku Wartawan Cegat Mobil Paket di Pelalawan
- Speedboat Basarnas Meledak, Ditpolairud Lakukan Evakuasi
- Satpol PP Pengawal Mbak Ita Bertindak Represif kepada Wartawan, AJI Mengecam!