Menko PMK Muhadjir Kaget Setelah Melihat Data Jumlah Tracer Covid-19 di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy kaget setelah mendapatkan laporan jumlah orang yang mampu menelusuri kontak erat kasus COVID-19.
Sebab, jumlah orang yang mampu menelusuri kontak erat tidak sampai 5 ribu hingga data Jumat (12/2) ini.
"Saya kaget waktu dapat laporan jumlah tracer tidak sampai lima ribu di seluruh Indonesia dan hampir 1.600 lebih ada di DKI Jakarta," kata Muhadjir dalam keterangan resminya, Jumat.
Menurut Muhadjir, jumlah orang yang mampu menelusuri kontak erat masih kurang. Terlebih lagi jumlah itu tidak merata di beberapa provinsi.
Temuan tersebut, katanya, membuat kebijakan 3T yakni testing, tracing, dan treatment belum berjalan optimal.
Di sisi lain, kebijakan 3T perlu dilaksanakan demi mencegah penularan COVID-19.
“Saya yakin betul kalau 3T bisa dilakukan sungguh-sungguh dan optimal, maka akan bisa mengatasi COVID-19 ini," ujar dia.
Di sisi lain, Muhadjir juga menyinggung soal donor plasma konvalesen.
Menurut Menko PMK Muhadjir, jumlah orang yang mampu menelusuri kontak erat (tracer) covid-19 masih kurang, terlebih lagi jumlah itu tidak merata di beberapa provinsi.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN