Menko PMK Optimistis Angka Stunting Lumajang Bisa di Bawah 10 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memasang target untuk Kabupaten Lumajang agar menurunkan angka stunting di bawah 10 persen.
Hal tersebut ia sampaikan di depan ratusan hadirin pada acara Pengukuhan Pimpinan dan Peresmian Amal Usaha Muhammadiyah di Pendopo Aryawiraja, Kabupaten Lumajang pada Minggu (25/6).
Menurutnya hal tersebut dapat diraih dengan dukungan dari organisasi masyarakat yang ada di kabupaten lumajang yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Muhadjir menyebut angka stunting di Kabupaten Lumajang mengalami penurunan dari 30,1 persen menjadi 23,8 persen pada 2022.
"Jika permasalahan stunting ini ditangani dengan saling bahu-membahu, saya yakin kita bisa mencapai target paling tidak di bawah target nasional kalo bisa dibawah 10 persen," jelas Muhadjir.
Kabupaten Lumajang juga terus berupaya dalam menurunkan angka stuntingnya melalui berbagai intervensi baik itu intervensi sensitif maupun spesifik.
Menko Muhadjir menyebut intervensi yang dilakukan berupa pemberian tablet penambah darah zat besi (Fe) pada remaja putri dan ibu hamil, pelayanan ibu hamil sesuai standar, pemberian ASI eksklusif hingga pemberian makanan tambahan (PMT) bagi bayi dan balita.
"Saya juga mengusulkan adanya Program Bapak Asuh Anak Stunting di Kabupaten Lumajang sehingga pemenuhan makanan bergizinya dapat tercukupi dan saya juga akan ikut berpartisipasi menjadi balak," Menko PMK.
Menko PMK Muhadjir Effendy memasang target untuk Kabupaten Lumajang agar menurunkan angka stunting di bawah 10 persen.
- Kemenko PMK Melakukan Penguatan Pemberdayaan Perempuan di Desa
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Kemenko PMK: Pemberdayaan Perempuan Sangat Penting dalam Pembangunan Desa
- Kaltim Andalkan Data Presisi Geospasial untuk Pembangunan
- Polres Inhu Menanam Cabai Dukung Program Asta Cita terkait Ketahanan Pangan