Menko PMK Ungkap Arahan Presiden soal Vaksinasi Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemberian vaksin Covid-19 harus diseleksi dan diutamakan untuk kelompok prioritas.
Menurut Muhadjir, vaksinasi kelompok pertama yang mendapat prioritas adalah tenaga kesehatan yang bekerja di garda depan, seperti petugas medis dan petugas lapangan.
Berikutnya kepada kelompok risiko dari riwayat kontak erat pasien Covid-19 dan keluarga dari kontak kasus, sehingga penggunaan vaksin betul-betul efisien, dan terseleksi berdasarkan siapa yang berada di garda depan, yang sangat rentan sebagai orang yang akan terinfeksi, maupun sebagai penyebar.
Selain mempertimbangkan kelompok prioritas, Muhadjir juga mengungkap arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa vaksinasi juga harus memperhatikan latar geospasial dan lokasi di mana kemungkinan terjadi penumpukan partikel virus.
"Bapak Presiden meminta agar hal tersebut betul-betul diperhatikan dalam proses vaksinasi," ucap Menko Muhadjir dalam konferensi pers secara daring yang dipantau di Jakarta, Senin (7/12).
Hal itu menurutnya dilakukan dengan pertimbangan tingkat keterpaparan Covid-19 di wilayah Indonesia tidak merata dengan intensitas yang sama. Sehingga, pemetaan pemilihan lokasi untuk vaksin perlu diperhatikan dengan saksama.
"Juga dipertimbangkan tentang tingkat mobilitas penduduk dari satu tempat ke tempat lain," kata mantan Mendikbud itu.
Muhadjir menjelaskan, tujuan dari vaksinasi adalah untuk mengurangi risiko kesehatan sampai risiko sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19. Baik untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat paparan virus Corona, serta mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).
Vaksinasi bertujuan untuk mengurangi risiko kesehatan sampai sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19.
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Ini yang Akan Dilakukan Muhadjir Effendy Setelah Tak Jadi Menteri
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Sebagian Besar Kasus Hepatitis Tidak Terdiagnosis, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- WHO Tak Mendukung Vaksinasi Massal untuk Lawan Cacar Monyet