Menko Rizal Yakin Tiongkok Tak Punya Niat Buruk
jpnn.com - JAKARTA - Menko Maritim Rizal Ramli yakin insiden di perairan Natuna baru-baru ini bukan lah tindakan provokasi, apalagi agresi dari Tiongkok. Menurutnya, Negeri Tirai Bambu tidak akan berani mempertaruhkan nama baik mereka dengan sengaja melakukan suatu aksi yang bertentangan dengan hukum internasional.
"Presiden Xi Jinping tentu ingin tetap menjaga hubungan baik dengan Indonesia dan menghormati kedaulatan teritori kita. Saya rasa tidak ada keinginan China mencaplok wilayah laut kita. Tetapi, tetap mereka harus menghormati kedaulatan kita," kata Rizal saat berbincang dengan RMOL.com di Jakarta, Sabtu (26/3).
Meski begitu, tambahnya, peristiwa serupa pernah terjadi juga beberapa kali sebelumnya. Karena itu, perlu diambil langkah-langkah untuk menjamin tidak terulang lagi di masa yang akan datang.
Rizal pun menegaskan bahwa tindakan Tiongkok sama sekali tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. "Kita bisa pastikan bahwa kapal China masuk ke wilayah laut kita dan insiden itu terjadi di wilayah laut kita, tentu kita berkewajiban menjaga kedaulatan teritori kita," bebernya.
Republik Indonesia dan Republik Rakyat China, lanjutnya, sama-sama menandatangani hukum laut internasional United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) pada Desember 1982. Di dalam Konvensi Hukum Laut Internasional itu sama sekali tidak ada istilah wilayah perikanan tradisional seperti yang dikatakan pemerintah Tiongkok sebagai pembenaran.
"Kita tidak mengenal apa yang disebut sebagai wilayah perikanan tradisional. Indonesia dan China sama-sama menandatangani UNCLOS. dalam kerangka UNCLOS tidak ada istilah itu," pungkas Rizal Ramli lagi. (rmol/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- Pertamina Siap Layani Masyarakat Saat Nataru 2024-2025
- Sosok Pitunov Fachrizal, Anak Muda Pemilik Perusahaan Private Jet di RI
- Ribuan Jemaat Hadiri KKR Natal GBI HMJ Citra 2 Center dengan Tema Tuhan Yesus Baik
- Jelang Nataru, Banyak Pejabat Terima Gratifikasi, KPK Bilang Begini
- Warga Dilarang Rayakan Malam Tahun Baru di Flyover Pasupati Bandung, Polisi Berjaga