Menkominfo Pastikan Registrasi Kartu Prabayar tidak Sulit
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara membantah registrasi kartu telepon seluler prabayar sulit. Menurut Rudiantara, selain mudah registrasi itu juga gratis dan aman.
“Nomor satu, mudah karena hanya menggunakan NIK (nomor induk kependudukan) dan kartu keluarga. Kedua, gratis, ketiga nyaman karena tidak lebih dari satu menit,” kata Rudiantara di gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/11).
Namun, wartawan "melaporkan" bahwa operator sering mengirim pesan singkat berulang kepada pelanggan yang mendaftar. Rudiantara pun langsung mengecek dan meminta pesan itu diteruskan ke nomor telepon selulernya.
“Forward ke saya, kan SMS itu kalau di-forward bisa (tahu) tanggalnya, jamnya segala ada,” katanya.
Setelah mengecek, Rudiantara meminta untuk bersabar karena mungkin saja sedang ada masalah karena banyaknya pendaftar yang belum sepenuhnya mengerti.
"Sampai tadi pagi sudah 80 juta lebih. Yang paling banyak masalah itu karena dia harus memasukan 16 digit NIK dan 16 digit kartu keluarga, itu tidak mudah," ujarnya.
Menteri berlatar belakang pengusaha itu mengatakan tidak mungkin semua masyarakat hapal 16 digit NIK dan KK.
“Jadi memang harus pake kartu keluarga di depannya. Tapi pada umumnya setelah itu berhasil kok," katanya.
Menurut Rudiantara, selain mudah registrasi itu juga gratis dan aman. Mudah karena hanya menggunakan NIK (nomor induk kependudukan) dan kartu keluarga.
- Agar Pulsa tak Hangus, Kartu Seluler Lama Bisa Diregistrasi
- Pedagang Nomor Seluler Menunggu Keputusan Kemkominfo
- Diprotes Pemilik Kios Seluler, 1 NIK untuk 3 Nomor Direvisi
- Demo Penjual Kartu Seluler: Cari Makan Kok Dipersulit
- Besok, Ribuan Pedagang Kartu Seluler Demo di Depan Istana
- Satu NIK untuk Registrasi Ribuan Nomor Seluler