Menkopolhukam Dukung Mentan Memerangi Mafia Pangan
“Tiga bulan jelang Ramadan petani menambah kapasitas tanam. Hasilnya, ternyata bukan hanya menstabilkan harga selama Ramadan dan Lebaran. Seperti yang kita tahu bersama sekarang jagung kita bisa ekspor, bawang merah dulu impor sekarang ekspor ke-6 negara. Juga ayam potong sekarang kita ekspor ke negara Jepang. Ekspor bahan pangan juga secara keseluruhan naik sebesar 400 persen lebih,” jelas Amran.
Selain itu, stabilitas harga selama 2 tahun terakhir ini juga merupakan hasil dari kerjasama lintas sektor, penindakan yang dilakukan Satgas Pangan.
“Kami mem-blacklist perusahaan impor nakal yang hanya mencari untung sebesar-besarnya, tak mengindahkan aturan yang berlaku, merugikan petani dan masyarakat konsumen," sambung Amran.
Yang paling terkini, tepat usai upacara Peringatan Hari Krida Pertanian ke-46, Jumat (22/6/2018) lalu, Menteri Pertanian mengumumkan 5 perusahaan lagi yang masuk blacklist. Mereka diduga mengimpor bawang bombai mini yang harga beli dan bea masuknya murah, untuk kemudian dijual kembali sebagai bawang merah yang lebih mahal harganya dan bea masuknya.
Menteri Amran meyakini jika Kementerian Pertanian terus mendapat dukungan dari Kapolri, Panglima TNI dan Menkopolhukam, persoalan bahan pangan dapat ditangani pada periode kepemimpinan Jokowi-JK.(jpnn)
Menkopolhukam Wiranto menegaskan pemerintah akan menindak tegas terhadap mafia pangan dan kartel pangan serta pelanggar hukum.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya