Menkopolhukam Pastikan Kapal Aktivis tak Berlayar di Papua Barat
jpnn.com - JAKARTA--Sekelompok aktivis Australia dan Papua Barat dikabarkan akan berlayar dari Cairns, Australia, Sabtu (17/8) waktu setempat, ke Papua Barat, Indonesia. Ini dilakukan sebagai bentuk protes kekerasan yang dialami masyarakat Papua Barat, sejak bersatu ke dalam wilayah Indonesia pada 1960 silam.
Namun, hal ini segera dibantah oleh Menkopolhukam Djoko Suyanto. Menurutnya, kapal itu mengarah ke negara tetangga Papua Nugini (PNG).
"Tidak benar ke Papua Barat. Mereka berlayarnya ke PNG bukan ke Papua," ujar Djoko di kompleks Istana Negara, Jakarta, Sabtu.
Djoko menyatakan pemerintah Indonesia sudah meminta pemerintah Australia agar mengingatkan kapal itu tidak masuk wilayah Indonesia untuk alasan apapun.
"Kalau ke Papua sudah kita sampaikan ke pemerintah Australia untuk tidak dilakukan itu," tegasnya.
Diketahui, sekitar 50 orang dalam rombongan tersebut akan menumpang dua kapal Papua Barat Freedom Flotilla, ke pantai timur Australia, melalui Selat Torres, lalu menuju Papua Nugini, di mana mereka berharap dapat melanjutkan perjalanan ke Merauke di pantai selatan Papua.
Di antara mereka terdapat seorang warga Aborigin Australia, Kevin Buzzacott, dan pemimpin Papua Barat, Jacob Rumbiak. Para peserta Freedom Flotilla ini telah menolak visa Indonesia, dan akan memasuki perairan Indonesia tanpa izin berlayar. (flo/jpnn)
JAKARTA--Sekelompok aktivis Australia dan Papua Barat dikabarkan akan berlayar dari Cairns, Australia, Sabtu (17/8) waktu setempat, ke Papua Barat,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi