Menkum HAM Dicurigai Terlibat Skenario Tutup Kasus Century
Rabu, 28 Juli 2010 – 23:24 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP, Trimedya Panjaitan mengatakan ketidakhadiran Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum Ham) Patrialis Akbar dalam rapat kerja dengan Timwas Rekomendasi DPR Kasus Century, dinilai sebagai bagian dari skenario untuk menutup skandal Bank Century. "Menkum Ham tidak datang karena katanya belum siap. Saya curiga ini adanya korelasi antara pernyataan Benny K Harman yang meminta skandal century ini ditutup," kata Trimedya, di DPR, Senayan Jakarta, Rabu (28/7).
Konspirasi untuk menutup skandal Bank Century, lanjut Trimedya, semakin terlihat jelas karena sejumlah mitra kerja Komisi III seperti Kapolri, PPATK dan Kejaksaan Agung juga membatalkan rapat dengan Komisi III dalam minggu ini.
Baca Juga:
Dijelaskan mantan Ketua Komisi III itu, pembatalan sejumlah agenda rapat ini menandakan adanya isyarat kuat ditutupnya skandal Century. "Spiritnya seperti itu. Padahal rapat dengan Kemenkum HAM itu cukup penting karena akan membahas soal pengembalian aset negara. Tapi, dengan pembatalan ini, semua agenda menjadi semakin kabur. Mungkin dalam perspektif pemerintah, skandal Century tidak penting karena itu dikaburkan saja," imbuh Trimedya.
Seiring dengan absennya Menkum HAM dalam raker dengan Timwas Rekomendasi DPR, jumlah anggota Timwas yang hadir pun tidak memadai. "Dari jumlah keseluruhan 30 orang, rapat yang dipimpin langsung oleh ketuanya Taufik Kurniawan dihadir hanya 15 orang anggota antara lain Bambang Soesatyo dari FPG, Hendarman Supratikno dari FPDIP, Ahsanul Kosasih dari FPD, Tjatur Sapto Edi dari FPAN, dan Nur Yasin dari PKB."
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP, Trimedya Panjaitan mengatakan ketidakhadiran Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum Ham)
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan