Menkum HAM Disarankan Inventarisir Aset
Rabu, 13 Januari 2010 – 18:42 WIB
JAKARTA- Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman menyarankan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) agar lebih kreatif dalam menangani berbagai kendala dan kesulitan infrastruktur yang saat ini tengah dihadapinya. Salah satu cara, menurut Ketua DPD dimulai dengan menginventarisir dan menghitung ulang aset yang dimiliki lembaga tersebut. Kalau mengharapkan pihak pemda untuk membangun rutan dan lembaga pemasyaratan (Lapas) melalui APBD, lanjutnya, secara aturan hal itu agak sulit karena akan berhadapan dengan wewenang pemerintah yang mana masalah hukum dan HAM merupakan salah satu diantara lima hal yang menjadi wewenang penuh pemerintah pusat.
"Inventarisir dan lakukan validitas terlebih dahulu asetnya. Lalu diteliti, mana di antara aset tersebut yang punya nilai ekonomi tinggi sementara lokasinya sudah tidak layak lagi sebagai penjara atau rumah tahanan," saran Irman Gusman, di ruang kerjanya, komplek parlemen Senayan Jakarta, Rabu (13/1).
Baca Juga:
Irman mencontohkan soal posisi rutan Salemba yang terletak di tengah kota dan kawasan perkantoran serta pemukiman masyarakat. "Menurut hemat saya, dari sisi letak rutan Salemba itu sudah tidak memenuhi syarat lagi. Langkah yang dapat diambil adalah melakukan upaya tukar-guling dengan pemda atau pihak swasta secara transparan," usul Irman Gusman.
Baca Juga:
JAKARTA- Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman menyarankan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) agar lebih kreatif dalam
BERITA TERKAIT
- Pengusaha Surabaya Suruh Siswa Sujud & Menggonggong Sudah Ditangkap, Begini Tampangnya
- 50 Menteri dan Wamen Belum Menyerahkan LHKPN, Siapa Saja ya?
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini 15 November 2024: Pagi Sudah Berawan Tebal
- Sun Life Berkomitmen Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Pencegahan Diabetes Tipe 2
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi