Menkumham dan Menhan Teken Nota Kerja Sama Bela Negara
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly dan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menandatangi nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) tentang bela negara. Penandatanganan nota kesepahaman antara dua kementerian itu digelar di gedung Bhinneka Tunggal Ika, Jakarta, Rabu (21/6).
Nota Kesepahaman Bela Negara itu memerinci kerja sama antara Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan dan Sekretariat Jenderal Kemenkumham. Menurut Yasonna, pendidikan bela negara penting dilakukan sejak dini.
Yasonna menuturkan, lembaga pemasyarakatan (lapas) yang dipenuhi anak-anak muda menunjukkan semakin banyaknya kalangan remaja terjerat pada hal-hal negatif. Karenanya pembinaan bela negara akan digelar di lapas untuk menyentuh para warga binaan pemasyarakatan (WBP).
“Pembinaan yang sudah berjalan dapat disempurnakan dengan unsur bela negara,” ujar Yasonna.
Lebih lanjut Yasonna mengatakan, bela negara juga penting untuk menunjang program deradikalisasi di lapas yang sudah berjalan. Hal itu juga akan merambah ke kondisi mental para pegawai pemasyarakatan.
Karenanya Yasonna menyambut baik dan mendukung pendidikan bela negara di lingkungan Kemenkumham. Sebab, program bela negara diyakini mampu meningkatkan nilai dan rasa cinta akan bangsa.
“Bela negara merupakan program strategis yang penting untuk dapat meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly dan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menandatangi nota kesepahaman
- Menkumham Mengeluh Kehilangan Rp 1 Triliun per Tahun
- Pasar Inovasi dan Kreativitas DJKI Bahas Urgensi Hak Cipta
- Menkumham Dorong Peningkatan Inovasi dan Perlindungan Paten
- Menkumham Dorong Semua Unit Kemenkumham Punya Pojok Baca
- Menkumham Berikan Penghargaan untuk Pegawai Teladan di HDKD
- Kemenkumham Peringati HDKD, Ini Pesan Menteri Yasonna