Menlu Australia Serukan Persatuan Melawan Islamofobia setelah 2 Masjid Dibakar

jpnn.com, CANBERRA - Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong pada Selasa menyeru dunia untuk "bersatu melawan Islamofobia".
Pernyataan tersebut muncul setelah dua masjid di Adelaide, Australia Selatan mendapat serangan pembakaran minggu lalu, sebuah perkembangan yang dia sebut membuatnya 'terkejut'
"Kita semua, termasuk para pemimpin politik, harus bersatu melawan Islamofobia," tulis Wong pada X. "Kita semua memiliki kewajiban untuk menghentikan diskriminasi, ujaran kebencian, dan prasangka dimanapun melihatnya."
Pemerintah Perdana Menteri Anthony Albanese "mendukung warga Palestina Australia, Muslim dan komunitas lainnya yang terdampak oleh konflik serta Dewan Eksekutif Yahudi Australia,” tambah dia.
Ahmad Zreika, ketua Masyarakat Islam Australia Selatan, mengatakan bahwa penduduk setempat telah menyaksikan tindakan kejahatan kebencian sejak pecahnya konflik Israel-Hamas pada awal bulan ini.
"Tidak ada keraguan bahwa yang terjadi di Gaza dan Israel, dan dukungan media dan politikus Barat terhadap Israel, telah memicu pola pikir ini di kalangan kelompok tertentu, menyebabkan ketakutan terhadap Islam dan Muslim meningkat," ujar Zreika kepada 7News.
"Kami ingin pemerintah untuk memperhatikan bahasa mereka dan memastikannya seimbang karena bias terhadap Israel akan memicu kebencian di antara orang-orang yang tidak tahu apa-apa,” tambahnya.
Gaza telah berada dalam bombardir tanpa henti dan blokade Israel sejak 7 Oktober, ketika Hamas meluncurkan serangan ke segala penjuru ke wilayah Israel selatan.
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong pada Selasa menyeru dunia untuk bersatu melawan Islamofobia
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Pemerintah Australia Umumkan Anggaran Baru, Ada Kaitannya dengan Migrasi
- Terungkapnya Tindakan Kekerasan di Sejumlah Pusat Penitipan Anak di Australia
- Kabar Australia: Gaji AU$ 100.000 Belum Tentu Cukup untuk Sewa Rumah
- Bagaimana Peluang Timnas Indonesia Lulus Piala Dunia 2026 Seusai Dihajar Australia?
- Timnas Indonesia Kalah Terlalu Banyak, Kluivert: Kami Tak Pernah Menundukkan Kepala