Menlu Australia Tak Perlu Minta Maaf Ke PM Terpilih Selandia Baru
Menurut Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, tak perlu ada permintaan maaf untuk memastikan bahwa Pemerintahannya bisa bekerja sama dengan Perdana Menteri Selandia Baru terpilih, yang berasal dari Partai Buruh.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, menghadapi sebuah diskusi yang canggung dengan Perdana Menteri Selandia Baru terpilih -Jacinda Ardern, setelah dua bulan lalu sang Menlu sempat melontarkan pernyataan berikut: ‘hal yang mungkin sulit untuk mempercayai partai Ardern’.
Menlu Bishop menuduh Partai Buruh Selandia Baru berkolusi dengan Partai Buruh Australia untuk menggali informasi tentang kewarganegaraan Deputi Perdana Menteri Australia -Barnaby Joyce, dan melabeli tindakan itu sebagai "perilaku berbahaya".
"Jika ada perubahan pemerintahan, saya merasa akan sangat sulit untuk membangun kepercayaan dengan mereka yang terlibat dalam tuduhan yang dirancang untuk melemahkan Pemerintah Australia," kata Menlu Bishop.
PM Turnbull sendiri berbicara via telepon dengan PM Ardern pada hari Kamis (19/10/2017) malam dan mengucapkan selamat kepadanya.
Ia juga berbicara dengan PM Bill English yang baru saja turun dari jabatannya serta memuji pemerintahan English karena melakukan ‘pekerjaan luar biasa dalam memperbaiki arah perekonomian Selandia Baru’.
“Tapi Jacinda Ardern akan menjadi Perdana Menteri baru dan saya akan bekerja sama dengannya sekontruktif yang dilakukan John Howard saat bekerja sama dengan Helen Clark,” kata PM Turnbull.
Ketika ditanya apakah ia merasa dirinya bisa mempercayai Ardern, mengingat pernyataan Menlu Bishop pada bulan Agustus lalu, PM Turnbull menjawab, ia tak ragu kedua belah pihak bisa bekerja sama ‘secara efektif, rahasia, dan konstruktif seperti yang dilakukan Perdana Menteri Australia dan Selandia Baru dari kubu politik yang berbeda, selama beberapa generasi’.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata