Menlu Bishop Bantah Bea Cukai Australia Bayar Penyelundup untuk Usir Pencari Suaka

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, membantah klaim Kepolisian Indonesia bahwa pejabat Bea Cukai Australia membayar ribuan dolar ke para penyelundup agar pencari suaka kembali ke Indonesia.
Sebuah kapal yang membawa 65 pencari suaka jatuh ke sebuah karang di dekat Pulau Rote, lepas pantai Papua Barat, pekan lalu, dan mereka yang ada di kapal itu mengatakan, pihak berwenang Australia telah mengirim mereka kembali.
Kapolres Pulau Rote mengatakan, kapten kapal, seorang pria bernama Yohanis dari Sulawesi Utara, mengatakan kepada polisi bahwa seorang pejabat Bea Cukai Australia membayar setiap kru dengan 5.000 dolar (atau setara Rp 50 juta) untuk membawa pencari suaka kembali ke Indonesia.
Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, membantah klaim Kepolisian Indonesia bahwa pejabat Bea Cukai Australia membayar ribuan dolar ke para penyelundup.
Seorang pencari suaka asal Sri Lanka yang bernama Kajuran mengatakan cerita yang sama, tapi klaim itu sulit untuk dipahami atau diverifikasi.
"Mereka mengambil uang itu. Seorang pria Australia, staf Bea Cukai, ia memberikan uang," kata Kajuran dalam Bahasa Indonesia yang tak sempurna.
"Mereka membuat kesepakatan," tambahnya.
Wakil Komisaris Polisi, Hidayat, mengatakan, petugas Bea Cukai itu bernama Agus dan fasih bebricara Bahasa Indonesia.
Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, membantah klaim Kepolisian Indonesia bahwa pejabat Bea Cukai Australia membayar ribuan dolar ke para
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia