Menlu Dikado Bikini Merah Jambu
Kamis, 02 September 2010 – 01:41 WIB
JAKARTA - Setelah sekitar sembilan bulan menjadi orang nomor satu di Pejambon (Kantor Kemenlu di Jakarta), Marty Natalegawa mendapat "kado" yang mungkin tidak pernah dia harapkan. Kemarin (1/9) para aktivis dari Gerakan Mahasiswa Hukum Jakarta (GMHJ) mengirimkan bingkisan berisi bikini merah jambu ke kantor menteri kelahiran Bandung, 22 Maret 1943, tersebut. Sayang, para pejabat Kemenlu tidak merespons demo dan bingkisan para mahasiswa tersebut. Buktinya, tidak seorang pun yang menemui para pengunjuk rasa itu. Marty juga tidak berada di kantor. Mobil dinas doktor lulusan Australian National University dan mantan juru bicara Deplu tersebut tidak terlihat. Pesan singkat atau short message service (SMS) yang dikirimkan Jawa Pos tadi malam pun tidak dibalas.
Kado itu sengaja diberikan atas lemahnya diplomasi pemerintah Indonesia yang digawangi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). "(Bingkisan) itu merupakan tanda kekecewaan kami atas lemahnya diplomasi pemerintah," ujar Anthony, salah seorang pendemo, mewakili sekitar 25 aktivis GMHJ, saat demo di depan gedung Kemenlu, Jakarta, kemarin.
Baca Juga:
Bikini merah jambu menjadi pertanda lemahnya kebijakan diplomatik Indonesia yang dinilai hanya lip service. Mahasiswa menuntut pemerintah, melalui Kemenlu, memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia. Sebab, hubungan di antara dua negara seharusnya saling menguntungkan. Tidak merugikan Indonesia, seperti yang sering terjadi selama ini dalam hubungan dengan Malaysia.
Baca Juga:
JAKARTA - Setelah sekitar sembilan bulan menjadi orang nomor satu di Pejambon (Kantor Kemenlu di Jakarta), Marty Natalegawa mendapat "kado"
BERITA TERKAIT
- Amerika Coret Kuba dari Daftar Hitam Negara Pro-Terorisme, Selamat!
- Pemerintah Imbau Jemaah Asal Indonesia Tidak Berulah
- Jepang & Korsel Sepakat Perkuat Hubungan dengan Amerika
- Mengambek, Presiden Korsel Mangkir Sidang Pemakzulan Perdana
- Kebakaran Hutan di California Sudah Renggut 24 Nyawa
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X