Menlu Pesimis soal Minat Pemilih Luar Negeri
Senin, 22 Juni 2009 – 20:42 WIB
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda mengkhawatirkan kurangnya minat pemilih di luar negeri pada pilpres 8 Juli. Menurutnya, banyak faktor yang mengakibatkan turunnya minat pemilih di luar negeri. “Bahkan untuk sebagian pemilih di timur tengah, khususnya TKW, hanya bisa keluar rumah jika ditemani majikan. Pada umumnya pemilih di Timur Tengah menggunakan alamat kotak pos (PO BOX) yang bukan alamat tinggal sesungguhnya. PO BOX biasanya alamat tempat kerja. Kalaupun itu lamat rumah, kebanyakan majikan tidak meneruskan (surat suara) ke TKI,” ulasnya.
Berbicara pada rapat kerja dengan Komisi I DPR, di Jakarta, Senin (22/6), Menlu menyebutkan, pada Pemilu legislatif lalu saja dari 1.475.947 pemilih di luar negeri ternyata hanya 329.161 yang menggunakan haknya. "Angka itu hanya 22,30 persen," sebut Menlu.
Baca Juga:
Menlu menyebutkan, beberapa penyebab turunnya minat pemilih itu antara lain karena hari pelaksanaan pemungutan suara yang di Indonesia diliburkan, ternyata termasuk hari kerja di luar negeri. Selain itu, luasnya sebaran wilayah dan jauhnya jarak tempat tinggal WNI dari lokasi TPS yang berada di sekitar ibukota Negara saja jelas menyulitkan pemilih.
Baca Juga:
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda mengkhawatirkan kurangnya minat pemilih di luar negeri pada pilpres 8 Juli. Menurutnya, banyak
BERITA TERKAIT
- Geram dengan KPK, Megawati: Siapa yang Memanggil Kamu Hasto?
- Setelah Sengketa Pilpres 2024, MK Bersiap Menyidangkan PHPU Pileg
- Apresiasi Putusan MK, AHY: Pimpinan Hadapi Tekanan dan Beban Luar Biasa
- MK Anggap Tidak Ada Keberpihakan Presiden terhadap Prabowo-Gibran
- KPU Bakal Umumkan Hasil Rekapitulasi Setelah Waktu Berbuka
- KPU Upayakan Rekapitulasi Nasional Rampung Sebelum 20 Maret