Menlu: Politik LN Indonesia di Simpang Jalan
Jumat, 08 Januari 2010 – 14:24 WIB
Menlu: Politik LN Indonesia di Simpang Jalan
"Yang tidak kalah pentingnya, politik luar negeri di tahun 2010 akan memperhatikan apa yang kita sebut sebagai 'isu-isu intermestik', yaitu isu yang mencerminkan semakin kaburnya perbedaan antara isu-isu internasional dan domestik. Salah satunya adalah mengenai perlindungan terhadap WNI di luar negeri, khususnya tenaga kerja Indonesia," ujarnya sambil menambahkan bahwa perhatian khusus juga akan diberikan pada diplomasi perbatasan, guna mencapai kemajuan dalam penuntasan isu-isu yang masih ada.
Sementara itu di internal Departemen Luar Negeri (Deplu) sendiri, menurut Menlu, peningkatan kualitas diplomat pun harus terus diupayakan, karena setiap individu diplomat dituntut memiliki dedikasi tinggi. Termasuk terhadap para pegawai yang secara keseluruhan membentuk mesin diplomasi.
"Kebijakan luar negeri Indonesia (juga) harus mencerminkan transformasi demokratis di dalam negeri," tutur Marty pula, sambil menambahkan bahwa kendati demikian, hal itu juga terkait dengan proses (yang terus berjalan).
Di jajaran pemangku jabatan, Marty terutama menekankan pada kemitraan dan keterlibatan dengan DPR khususnya Komisi I. Dalam hal ini dikatakannya, mekanisme kebijakan luar negeri harus terbuka bagi interaksi pemangku kepentingan, sekaligus terbuka pada berbagai pemikiran dan kesempatan baru.
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa mengatakan, politik luar negeri Indonesia saat ini berada di persimpangan jalan. Oleh karena itu
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Revisi UU ASN Mengubah Sesuatu, Ada Pasal yang Dipersoalkan, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Ma'aruf Amin Sebut Lebih Baik Kirim Bantuan Ketimbang Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Cak Imin: Tadi Presiden juga Menelepon Saya
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional
- Sufmi Dasco Ahmad Bicara Soal Isu Matahari Kembar, Begini Kalimatnya