Menlu Retno Diminta Berperan Aktif Cegah Perang Terbuka di Afghanistan
Namun, masih terdapat perlawanan dari Panshir yang dipimpin Ahmad Mashood dan Wakil Presiden Amrullah Sholih.
Karena itu, penting bagi Kemlu RI melakukan peran lobi untuk bisa mencegah perang terbuka sesama warga Afghanistan.
"Pasalnya, jika perang terbuka terjadi akan menyeret Afghanistan kepada kondisi politik, ekonomi, maupun sosial yang makin buruk serta makin menyengsarakan negara dan bangsa Afghanistan," katanya.
HNW juga mengingatkan Taliban agar belajar dari pengalaman buruk dan citra negatif untuk tidak mengulanginya lagi saat di masa lalu mereka pernah berkuasa menjalankan pemerintahan di Afghanistan.
Taliban diharapkan bersungguh-sungguh mewujudkan janji yang telah dinyatakan siap menjalankan kebijakan secara lebih baik.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS itu mengatakan Taliban harus merealisasikan janji-janji terbuka mereka terkait penghormatan terhadap hak-hak perempuan, pengampunan umum, jaminan keamanan warga asing.
Janji lainnya, tidak menjadikan Afghanistan sebagai tempat terorisme yang menyerang warga dan negara asing, termasuk tidak menjadikan negara tersebut sebagai daerah transaksi narkoba internasional.
"Semua itu agar dilaksanakan dengan serius demi kebaikan Afghanistan serta citra Islam sebagai agama yang 'rahmatan lil alamin' (rahmat bagi semesta) tetapi sering disalahpahami karena dikaitkan dengan teror dan terorisme, intoleransi, serta tak ramah perempuan," katanya.
HNW meminta Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi berperan aktif cegah perang terbuka di Afghanistan.
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- MPR & ILUNI FHUI Gelar Justisia Half Marathon, Plt Sekjen Siti Fauziah Sampaikan Ini
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024
- Pesan Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono ke Generasi Muda, Ada 3 Poin Penting
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan